8

70.5K 7.8K 542
                                    

HAPPY READING

HAPPY READING

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

.....

Bel pulang sekolah berbunyi, Letta mengambil SkateBoard nya di bawah meja sekolah nya.

Lalu ia mendorong kursi nya dan keluar dari bangku nya tanpa memperpedulikan Samuel, Teman sebangku nya yang sedang mengobrol bersama temannya.

"Rumah lo deket sekolah ya?" Tanya Liza kepada Letta.

Abel, Liza, dan Letta sedang berjalan keluar kelas untuk pulang ke rumah.

"Lumayan jauh tapi nggak terlalu jauh" Jawab Letta sambil menenteng SkateBoard nya.

Abel mengangguk lalu menepuk bahu Liza, "Lo paham nggak?"

Liza melotot, "Gue nggak bego-bego banget ya" ucap nya membuat Abel dan Letta tertawa.

"Eh, gue sama Liza mau ke perpus. Ikut nggak Ta?"

Letta menggeleng "Ngga deh. Gue mau langsung pulang. Maaf ya" ucap nya dengan nada tak enak.

"Santai aja Ta. Yaudah kita duluan ya?" Kata Abel membuat Letta mengangguk.

Setelah Liza dan Abel pergi dari hadapannya, ia pun melanjutkan perjalanan nya.

Lapangan saat ini sudah terlihat lumayan sepi. Ia pun berniat menggunakan SkateBoard nya di dalam sekolah.

Saat ia sudah meletakkan SkateBoard nya di lapangan, tiba-tiba seseorang mengagetkannya.

"Woy!" Seru Nevan menepuk punggung Letta yang sedang membungkuk. Letta langsung tersentak kaget.

"Kaget bangsat!" Seru Letta lalu berdiri dengan kaki sebelah kiri nya sudah menginjak SkateBoard.

Nevan cengengesan, "Pinjem dong"

"Jangan pinjem yang ini ntar lecet! Sabar kek, ntar gue beliin"

"Lo sejak kapan bisa pake SkateBoard?"

Letta diem sejenak lalu memikirkan, "Sejak gue SMP. Ini juga udah dari gue SMP"

"Pantesan gue pinjem pelit ternyata udah propesional!" Cibir Nevan.

"Lo pulang naik apaan? Gue mau balik"

"Gue mau ke bengkel ngambil motor"

"Jangan main. Langsung pulang!"

"Iya kak Tata sayang" Ucap Nevan sambil tersenyum.

CARLETTADove le storie prendono vita. Scoprilo ora