Nonsense

81 13 0
                                    

"ohhhh.... Kalian baru datang? Dari mana saja? Kenapa baru datang jam segini?" sahut nyonya Lim dengan senyum mengembang sambil menggoda Jaebum dan Seulgi yang baru memasuki pintu rumah.

"pulang dari nonton" jawab Jaebum dengan intonasi cepat, dia melonggarkan dasinya lalu melirik kearah ayahnya yang duduk diruang tengah memandangnya sambil menahan tawa.

Tak ada yang tahu bahwa alasan kenapa Jaebum memilih meninggalkan kantor dan menjemput Seulgi hanyalah untuk menyenangkan orangtuanya. 

Ibunya lagi-lagi heboh dengan mata berbinar-binar... Ekspresinya penuh drama yang dilebih-lebihkan sambil mendekati Seulgi "ahhhh Seulgi.... Bunga dari siapa itu? Ahhh cantiknya, apa bocah itu yang memberikannya padamu?" tunjuknya pada Jaebum.

Jaebum langsung memasang wajah konyol "aku bukan bocah" protesnya.

Seulgi ikutan tertawa ketika sadar bahwa ayah dan ibu mertuanya sedang meledek Jaebum "iyya eomma... Jaebum membelinya karena katanya mau dipajang di kamar" jawab Seulgi polos sambil mengamati bunga itu.

Tuan Lim langsung menyahut "ahhh payah... Bagaimana bisa seorang suami hanya memberikan bunga pada istrinya dihari kencan mereka?"

Jaebum semakin melonggarkan dasinya sampai terlepas, dia benar-benar kesal sekarang "aku mau ke kamar duluan" ujarnya dengan langkah cepat meninggalkan ruang tengah.

Membuat semua orang tertawa dengan tingkahnya.

Nyonya Lim menarik Seulgi ke meja dapur ketika Jaebum menghilang ke lantai dua "ceritakan padaku apa yang kalian kerjakan seharian ini? Kau pergi kencan dengannya? Si pria kaku itu?"

Seulgi kembali tertawa, banyak sekali julukan untuk Jaebum di rumah ini "kami hanya pergi nonton eomma, kebetulan aku menemani temanku jadi sekalian aku mengajak Jaebum juga"

"dia biasanya tidak ingin meninggalkan kantor dengan alasan apapun, apalagi pergi nonton..... Aku jamin nonton di bioskop denganmu malam ini akan menjadi pengalaman pertamanya"

Seulgi menganga tak percaya, apakah Jaebum memang sekaku itu?

Nyonya Lim menambahkan "lain kali kau harus punya inisiatif-inisiatif yang seperti ini karena kau akan mati bosan kalau menunggu dia yang memulai, mengerti?"

Ajaran-ajaran ibu mertuanya membuat Seulgi mendengarkan dengan seksama sambil terus mengangguk. Sesekali mereka tertawa karena nyonya Lim juga mengatakan bahwa ini pertama kalinya Jaebum membeli bunga untuk seseorang meskipun alasannya akan dipajang di kamar... ataukah Jaebum terlalu malu untuk mengakui bahwa bunga itu memang untuk Seulgi.

Setelah memasukkan bunga-bunga itu kedalam vas yang berisi air, Seulgi pamit pada mertuanya untuk naik ke lantai atas, langkahnya pelan mendekati kamar tanpa menimbulkan suara ketika membuka pintu.... Membuat Jaebum yang ada didalam tiba-tiba tersentak, bukan apa-apa, dia masih bertelanjang dada dengan handuk menutupi bagian bawahnya karena baru selesai mandi.

Mereka saling mematung ditempatnya.

Jaebum berubah salah tingkah "balik badan!" perintahnya pada Seulgi.

Seulgi yang berdiri didekat pintu langsung memutar tubuhnya membelakangi Jaebum.

"aku kira kau masih di lantai bawah" sahut Jaebum lagi, suaranya berpindah-pindah, sepertinya sekarang dia sudah masuk ke ruangan pakaian, ruangan itu menjadi sangat sempit sekarang gara-gara Jaebum harus membaginya juga dengan Seulgi, apalagi barang mereka berdua benar-benar.... Butuh ruangan ekstra untuk menampung semuanya, membuat Jaebum menjadi kesulitan mencari barangnya... Semuanya membaur dengan barang milik Seulgi.

Seulgi yang sadar kalau Jaebum sudah masuk ke ruangan pakaian langsung berjalan mendekati jendela, dia menaruh vas bunga itu disana lalu menoleh ketika Jaebum sudah keluar dari ruangan.

PROMISE (Jaebum X Seulgi) Where stories live. Discover now