Hotel Room

540 79 15
                                    

Mereka berubah semakin canggung karena sudah tak ada kalimat basa-basi yang perlu diucapkan, sampai berselang beberapa menit Jaebum kembali bersuara “sebenarnya aku juga menunggu temanku… hmm apa kau mau menunggu bersama?” ujarnya menawari.

Sebenarnya mereka sering sekali bertemu tanpa sengaja di waktu-waktu yang tak biasa. Jaebum sering menemani Yoona pergi berbelanja dan pasti Seulgi juga akan bergabung karena Yoona selalu mengajaknya, Jaebum terkadang lupa kalau Seulgi selalu datang ke rumahnya setiap akhir pekan bersama Yoona juga, hal yang lain adalah orangtua mereka berteman baik, kenapa perempuan ini selalu bisa lolos dari pandangan sampai-sampai Jaebum terkadang menganggap bahwa Seulgi tidak pernah ada? Bagaimana bisa Seulgi tidak masuk dalam hitungan?

Sekarang mereka duduk saling berhadapan, Jaebum sibuk membuka buku menu sambil memesan beberapa minuman untuk dirinya sendiri dan juga untuk Seulgi, awalnya dia ingin menunggu didalam kamar tapi sekarang niatnya berubah karena sudah punya teman menunggu untuk menghabiskan 3 jam waktu kosongnya.

Suasana kembali canggung setelah pelayan itu pergi.

Jaebum tersenyum kaku, dia memulai percakapan untuk menghilangkan kecanggungan “mm… Yoona noona bilang kalau sekarang kau sibuk mengurusi mahasiswa dan bekerja sebagai dosen astronomi? Wah kedengarannya hebat” ujarnya untuk memastikan langsung pada orangnya.

Seulgi mengangguk “biasa saja, tak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan posisi sumbae di perusahaan” jawabnya tersenyum hangat.

“ahh posisiku sebagai direktur tak bisa dibilang hebat, aku hanya bisa dibilang beruntung karena kerja keras ayah dan kakekku, ohh mmm aku baru tahu ternyata kau suka mengajar rupanya” balas Jaebum.

"begitulah..... Bagaimana denganmu? Sepertinya sumbae juga sangat sibuk akhir-akhir ini"

"hmm..... Tidak juga, hanya ada beberapa proyek yang harus ditangani diluar kota, itupun sudah ada tim yang turun langsung, jadi bisa dibilang aku punya banyak waktu luang akhir-akhir ini, yahh seperti sekarang.... Aku akan menghabiskan 3 jam waktu kosongku duduk disini dan mengobrol denganmu"

Seulgi tersenyum hangat lalu berselang beberapa menit, mereka kembali mrnjadi dua orang yang benar-benar kaku.

“teman sumbae belum datang?” tanya Seulgi kemudian.

Jaebum melirik jam tangannya lalu melempar pandang ke arah pintu masuk, tak ada tanda-tanda kalau orang yang dia tunggu akan tiba “mungkin dia akan tiba sebentar lagi”

“sepertinya temanku juga akan tiba sebentar lagi” balas Seulgi, membuat mereka berdua sama-sama mengangguk.

Lama berlalu, mereka punya nasib yang sama bahwa orang yang mereka tunggui akan datang sedikit lebih terlambat, sesekali Jaebum pura-pura terbatuk lalu menghembuskan napas panjang, dia tak tahu bahwa berdua dengan Seulgi akan sangat membosankan seperti ini, bahkan sebenarnya Seulgipun punya pikiran yang sama bahwa Jaebum sama membosankannya, mereka berdua sama-sama membosankan.

Mereka sudah mengenal lama, dan ini adalah yang pertama kalinya mereka mengobrol berdua, rasanya begitu sangat aneh disaat tak ada orang lain, bagaimana mereka akan melewati 3 jam ini dengan pembahasan kolot?

Minuman mereka datang, Jaebum tak berpikir banyak dan langsung meneguknya dalam sekali teguk begitupun dengan Seulgi, bahkan mereka masih menambah satu gelas lagi.

3 jam berlalu.

Orang yang mereka tunggui sepertinya benar-benar tidak datang, yang artinya bahwa mereka ini benar-benar senasib.

Sejak tadi Jaebum berusaha untuk menahan rasa sakit di kepalanya dan parahnya adalah kepala Seulgi sejak tadi sudah terjatuh keatas meja tanpa nyawa, perempuan itu tidak bergerak sedikitpun.

PROMISE (Jaebum X Seulgi) Where stories live. Discover now