at Home.

86 15 2
                                    

Giliran Seulgi yang mengeluh tiap pagi karena terbangun di sofa dengan kualitas tidur yang buruk, membuatnya terlambat ikut sarapan pagi ini.

Dia buru-buru turun ke ruang makan, dari jarak sekian meter dia bahkan sudah mendengar perdebatan panjang tentang......

"mau sampai kapan?" sahut tuan Lim dengan wajah kesal "sejak kemarin aku memintamu untuk pergi bulan madu dengan Seulgi, tapi... lagi-lagi kau mencari alasan pekerjaan, kan sudah kubilang kalau aku yang akan mengambil alih"

Nyonya Lim bahkan tak mau kalah, dia ikut membenarkan apapun yang dikatakan suaminya, sedangkan Jaebum sejak tadi terus saja diam, hari ini dia akan berangkat ke kantor lagi...... tapi tidak berselang lama dia mendengus kesal dengan desahan berat sambil meletakkan sendok dan garpunya "BAIKLAH....BAIKLAH......HARI INI AKU AKAN LIBUR DARI KANTOR DAN AKAN KUAJAK SEULGI BERBULAN MADU"

Mata kedua orangtuanya berbinar-binar.... akhirnya si keras kepala ini tunduk juga.

Seulgi yang jelas-jelas berdiri dibelakang Jaebum langsung berdehem, dia menghampiri meja makan dengan perasaan gugup, tak tahu harus bereaksi apa tentang pembahasan bulan madu itu, dia tak tahu apa yang harus dikatakan jika ditanya...... tentu saja dia tidak mau pergi, tapi..... heiii..... siapa yang bisa menolongnya sekarang, apakah Jaebum akan menculiknya untuk bulan madu hari ini padahal Seulgi akan berkencan dengan Jisoo....??

"kau sudah bangun?" sapa Jaebum dengan suara rendah sambil meneguk jusnya.

Seulgi hanya mengangguk, dia terdiam menatap piringnya sampai suara nyonya Lim membuyarkannya "ibu akan menemanimu berbelanja untuk kebutuhan yang nanti mau kau bawa pergi...." ujarnya antusias, membayangkannya saja sudah membuatnya sesenang ini.

Belum sempat Seulgi menjawab, Jaebum justru bersuara lebih dulu "tidak perlu..."

Wajah nyonya Lim berubah drastis "ha? Kenapa? Perempuan butuh banyak keperluan untuk berpergian.... kau ini tidak peka sama sekali yah"

"aku hanya meminta untuk kosongkan rumah selama 2 hari..... liburkan semua pelayan, karena aku dan Seulgi akan berbulan madu di rumah" Ujar Jaebum tanpa wajah bersalah sambil menatap kedua orangtuanya.

Semua orang melotot, tuan Lim berteriak histeris "KAU BILANG APA? SERIUS KAU BENAR-BENAR INGIN DI RUMAH?" ujarnya masih tidak percaya, Jaebum memang mengatakan ini ketika kemarin mereka di kantor, tapi tidak disangka kalau Jaebum mengatakannya lagi untuk kedua kalinya.

Nyonya Lim hampir saja menangis mendengar itu, anaknya yang bodoh ini kerasukan apa "Jaebum...... kau mau berhemat atau bagaimana ha? Jangan bilang kalau kau tidak mau menghamburkan uangmu untuk menyenangkan Seulgi....."

Mendengar itu membuat Jaebum langsung menoleh pada Seulgi, dia bukannya pelit, hanya saja dia tak ada waktu untuk berpergian jauh, sudah banyak waktu yang terbuang setelah dia menikah, kali ini dia tak bisa menyia-nyiakan waktu lagi, pekerjaannya tetaplah nomor 1. Tak ada yang lain.

"kau ingin mengatakan sesuatu?" tanya Jaebum pada Seulgi yang sejak tadi diam.

Seulgi benar-benar tidak tertarik dengan pembahasan ini, bulan madu? Itu jelas tak ada dalam kamusnya, bagaimana dia harus menjawab Jaebum?

"kau maunya kita di rumah atau diluar?" tanya Jaebum lagi.

Tuan dan nyonya Lim penuh harap pada Seulgi agar mengatakan kalau dia menginginkan bulan madu keluar negeri, penuh harap agar Seulgi tidak menyerahkan ide gila berbulan madu di rumah itu dengan Jaebum, memangnya apa asiknya di rumah? Sama sekali bukan hal yang indah untuk dikenang.

"cepat jawab....!!"

"aku mengikut saja" jawab Seulgi dengan suara malas, dia tak bisa memikirkan apapun.

PROMISE (Jaebum X Seulgi) Where stories live. Discover now