what the?

417 52 7
                                    

Pagi itu Jaebum dan Seulgi berakhir di meja makan dengan wajah masih setengah mengantuk.

Tuan Kang yang sejak tadi melihat Jaebum sarapan dengan wajah seperti itu membuatnya langsung bertanya "jam berapa semalam kau tidur?" tanyanya penasaran, apalagi Jaebum sejak tadi terus memijit belakang lehernya, terlihat kalau dia begitu sangat kelelahan.

"pukul 5 pagi" jawab Jaebum dengan wajah polos yang masih mengantuk, dia memang tidak bisa tidur karena lantai kamar yang terlalu dingin.

Tuan dan nyonya Kang hanya saling melempar pandang tak percaya, memangnya mereka melakukan apa hingga membuat Jaebum tak bisa tidur sampai pukul 5 pagi?

Nyonya Kang melempar pandang pada Seulgi yang sejak tadi hanya sibuk menikmati sarapannya dengan lahap "Seulgi, apa lebih baik kau istirahat saja hari ini? Yakin kau akan masuk kerja?" tanyanya khawatir setelah memikirkan kejadian apa saja yang terjadi semalam.

"ahh... Kalian begitu sangat bekerja keras semalam" tambah tuan Kang.

Jaebum dan Seulgi langsung melempar pandang bingung tak mengerti, bekerja keras apanya? Hanya Jaebum yang satu-satunya bekerja keras untuk tertidur tapi tak bisa.

Setelah sarapan, pasangan baru itu akhirnya pamit pulang, sepanjang perjalanan mereka tak bicara sedikitpun, kecanggungan antara mereka kembali lagi dengan sangat cepat.

"aku ada kelas mengajar hari ini, bisa antar aku ke kampus saja?"

Jaebum menoleh ke Seulgi kemudian mengangguk.

"kau mau pulang ke rumah?" tanya Seulgi lagi.

Jaebum menggeleng "ayah menyuruhku datang ke kantor, ada beberapa pekerjaan yang harus kuurus hari ini"

"tapi kau masih belum tidur sejak semalam, yakin akan langsung bekerja hari ini?" tanya Seulgi sedikit khawatir setelah mendengar bahwa Jaebum baru bisa tidur pukul 5 pagi.

Jaebum masih belum terbiasa, dia tidak terbiasa akan mendapatkan perhatian dari seorang perempuan yang sekarang berstatus sebagai istrinya, meskipun sebelumnya dia mengatakan akan mencoba untuk membangun rumah tangga ini bersama.

"aku bisa minum kopi di kantor, jadi semuanya akan aman-aman saja" jawabnya.

Tak ingin bertanya lagi, Seulgi hanya mengangguk. Ahs suasana ini, mereka jelas tidak terbiasa untuk bersikap akrab, Seulgi jelas tak ingin tahu masalah perusahaan LM Industries Group, atau apa yang akan Jaebum lakukan disana, dia benar-benar tak ingin bertanya tentang urusan kantor.

Seulgi langsung turun dari mobil setelah tiba di depan kampus, Jaebum melongo keluar agar Seulgi bisa melihatnya "jam berapa kau pulang?" tanyanya "Aku akan menjemputmu"

Diam, Seulgi terdiam saat Jaebum menanyakan itu, tidak biasanya Jaebum bertanya jam berapa dia pulang, atau mungkin karena status mereka sekarang? Atau mungkin karena pengakuan semalam?.

"aku akan menelpon" jawabnya kemudian melambai pada Jaebum "hati-hati di jalan!" dan segerah berlari memasuki pekarangan.

Jaebum mengangguk canggung memperhatikan punggung Seulgi yang semakin menjauh, mereka seperti mencoba berperan sebagai suami-istri yang saling memperdulikan satu-sama lain, ada senyuman kecil yang tergambar diwajahnya, atau mungkin saja rasa itu sedang berkembang, janjinya pada ayah mertuanya bahwa dia akan mencintai Seulgi dan janjinya pada dirinya sendiri bahwa dia benar-benar akan mencobanya.

"ahhhh..... Begini rasanya jadi suami?" bisik Jaebum pada dirinya sendiri, tak mengerti.

Setibanya di kantor.

Jaebum hampir saja kehilangan keseimbangannya ketika memasuki ruangannya yang terletak di lantai atas, dia sampai harus berpegang pada daun pintu karena penglihatannya terlalu gelap, efek tidak tidur semalaman.

PROMISE (Jaebum X Seulgi) Where stories live. Discover now