trying

238 41 1
                                    

"ada apa tiba-tiba mengajakku makan diluar?" tanya Jinyoung penasaran setelah mereka baru saja tiba di restoran tak jauh dari kantor.

Tiap kali keluar, Jaebum tak pernah sekalipun mengajak sekretarisnya, orang yang selalu ada didekatnya justru adalah Jinyoung.

Setelah memesan makanan dan menyerahkan buku menu pada pelayan, Jinyoung langsung menatap Jaebum penuh curiga "kau ada masalah? Biasanya kau akan mengajakku makan jika kau ada masalah.... Sekarang apa? Ceritakan padaku!"

Jaebum menyandarkan punggungnya dengan malas "mm.... Sepertinya aku butuh teman bicara hari ini"

"iyyaaa tuan direktur.... Aku siap mendengarkanmu, yang penting kau bersedia menaikkan gajiku" balas Jinyoung dengan senyuman jahat.

Jaebum ingin meludah tepat di wajah Jinyoung jika dia bisa, apa gunanya sahabat jika mendengarkan saja harus minta dinaikkan gaji.

"iyyaa... Iyaaa.... Aku bercanda" ujar Jinyoung dengan cepat "sekarang katakan..! Kau ada masalah apa?"

Jaebum menghembuskan napas berat sebelum memulai "sebenarnya apa yang harusnya dilakukan orang setelah menikah? Sebenarnya apa yang bisa membuat orang betah berumahtangga?"

Jinyoung memasang wajah bingung "hyaa.... Kenapa bertanya padaku? Bukannya kau sudah menikah? Silahkan jawab pertanyaanmu sendiri! Kau kan tahu kalau aku belum menikah.... Kau salah bertanya bung"

Jaebum justru masih melanjutkan kalimatnya "kau tahu kenapa aku menolak banyak perempuan dan tak ingin menjalani hubungan pernikahan? Itu karena aku tak yakin pada diriku sendiri.... "

"dan pada akhirnya kau memilih untuk menikah dengan Seulgi" sambung Jinyoung dengan cepat.

"iyaa.... Aku menikahi Seulgi hanya karena kondisinya tidak memungkinkan, andaikan tragedi di kamar hotel itu tidak pernah terjadi maka aku tidak akan sampai ke tahap ini, semuanya karena aku terpaksa... Aku tak ada jalan lain untuk lari, dia putri sahabat ayahku, hubungan keluarga kami baik dan..... Ahss semuanya terjadi begitu cepat"

Jinyoung mengangguk-ngangguk paham, dia tahu betul kondisi Jaebum sekarang "yahh mau bagaimana lagi? Kau tinggal menjalaninya saja....."

"aku bahkan masih tidak terlalu yakin"

"kau harus yakin.... Ingat....sekarang kau tak ada jalan untuk lari, ini semua tergantung padamu, baik atau buruknya hubungan kalian itu semua tergantung padamu karena sekarang kau adalah kepala rumah tangga"

Pilihan yang tepat untuk berbicara pada Jinyoung, sahabatnya itu selalu punya kalimat yang bisa menenangkan Jaebum.

Berselang beberapa menit mereka akhirnya mengganti pembahasan, Jinyoung yang menjabat sebagai manager hanya bisa melaporkan beberapa hasil kerja yang berjalan selama 1 bulan ini.

Mereka berdua sibuk membicarakan tentang pekerjaan sambil menyantap makan siang, hingga akhirnya Jinyoung melongo beberapa detik, dia mengunyah makanannya dengan pelan sambil mengerutkan keningnya "tunggu.... itu bukannya istrimu..??" ujarnya menunjuk dengan dagunya.

Jaebum menengok ke belakang menoleh ke arah pandang Jinyoung, tak jauh dari tempat mereka duduk, terpisah oleh beberapa meja makan dan terhalangi 2 sampai 3 pohon hias yang berada di dalam ruangan, tapi Jaebum masih bisa dengan jelasnya menangkap sosok Seulgi.

PROMISE (Jaebum X Seulgi) Where stories live. Discover now