wedding party

345 60 0
                                    

Sehari setelah mereka sah menjadi pasangan suami istri, mereka justru baru mau merayakan pernikahannya malam ini, bagus juga karena punya waktu sehari beristirahat full sebelum berpesta.

"kita harus tiba di lokasi sebelum tamu undangannya datang!" sahut nyonya Lim dari lantai bawah, dia sudah memanggil dari tadi tapi Seulgi dan Jaebum belum juga keluar kamar.

Jaebum buru-buru memakai sepatunya sedangkan Seulgi dari tadi terus saja mondar-mandir mencari sesuatu.

"sumbae.. kau lihat cincinku? Sepertinya aku lupa menaruhnya dimana" tanyanya panik membuka kotak perhiasannya.

Jaebum hanya meliriknya saja, dari tadi Seulgi sudah bolak-balik masuk kamar mandi karena mengira melupakan cincin itu di dalam dan kembali membuka lemari, laci meja dan berjongkok mencari benda itu di lantai, raut wajahya bertambah panik setiap kali suara nyonya Lim berseru dari lantai bawah.

Jaebum mulai malas melihat tingkah Seulgi, mmm... Moodnya sudah sangat buruk sejak tadi pagi, dan berlanjut sampai malam ini, dia meraih tangan perempuan itu, Seulgi tersentak karena Jaebum tiba-tiba memberinya cincin.

Seulgi menghembuskan napas lega dan megamati cincin itu lama dan kembali menghembuskan napas panjang "aku kira cincin ini hilang, sumbae menemukannya dimana?" sambil memasang kembali cincin itu ke jari manisnya.

Tak ada jawaban, Jaebum hanya menatap Seulgi dengan tajam, dia menambah langkahnya dan membuat Seulgi mundur dan berakhir duduk di meja rias, perempuan itu terduduk diatas meja rias karena Jaebum terus saja menambah langkah mendekati dan menghimpitnya.

"apa yang sumbae lakukan?" protes Seulgi dengan nada cepat.

Jaebum sedikit menunduk untuk bisa menatap wajah perempuan di depannya itu "seharusnya kau tidak melepaskan cincin itu saat kau ingin pergi" ujarnya ketus masih mempermasalahkan kejadian tadi pagi.

"kita akan terlambat, pestanya akan segera dimulai" ujar Seulgi mencoba untuk tidak memperdulikan Jaebum, saat dia ingin beranjak pergi, Jaebum justru menahan tubuhnya.

"ada yang ingin aku tanyakan" ujar Jaebum sekali lagi dengan nada rendah.

"kau tidak dengar? eomma sudah memanggil dari tadi" Seulgi ingin segerah pergi tapi Jaebum terus saja menahannya diatas meja.

"aku penasaran, kenapa kau tidak lari saja saat upacara pernikahan itu? Kenapa malah berteriak ingin membatalkan pernikahan disaat kau sudah memasangkan cincin padaku?"

Pertanyaan itu lagi, Seulgi sudah bosan mendengarnya, kebiasaan Jaebum sering mengulang-ngulang pertanyaan yang sama berkali-kali.

Seulgi membuang muka "bagaimana bisa aku lari? Sumbae tidak lihat kemarin kita sedang ada dalam masalah? Dan aku sangat takut pada ayahku, dan juga bukankah sumbae yang mewakiliku mengucapkan janji pernikahan? Salah siapa hingga aku berakhir disini?" ungkapnya, wajahnya berubah kesal.

Jaebum sedikit membungkuk agar matanya sejajar dengan Seulgi "kau lupa? Sehari sebelum upacara pernikahan aku sudah memberimu kesempatan untuk lari, Aku sudah memberimu kesempatan untuk memikirkannya sekali lagi, tapi apa yang kau lakukan? Kau justru baru memikirkannya setelah kita berdiri didepan pendeta, KAU GILA?"

Seulgi menepis tangan Jaebum yang menyentuh lengannya "bukankah aku juga menyuruh sumbae untuk lari? Sudahlah, aku tak ada waktu untuk memperdebatkan ini"

"apakah kau tipe orang yang tetap akan melakukan sesuatu meskipun kau tidak suka melakukanya?"

Seulgi mengernyit, ada apa dengan Jaebum hari ini? Dia terus saja melemparinya pertanyaan-pertanyaan aneh "apa maksudmu?"

PROMISE (Jaebum X Seulgi) जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें