the First Night

419 58 1
                                    

Perjalanan kembali ke Seoul setelah upacara pernikahan, Seulgi sempat kesal karena dia ingin pulang dan semobil dengan orangtuanya, terlebih lagi Yugi adik kesayangannya itu terus memintanya untuk pulang bersama, tapi keluarga Lim terlalu kuat untuk dikalahkan dalam sebuah perdebatan, hingga Seulgi pun berakhir dalam mobil berdua dengan Jaebum bersama tuan Lee yang menjadi supir pribadi mereka.

Sepanjang perjalanan Seulgi tak ingin bicara begitupun dengan Jaebum, entah apa yang membuat mereka memilih diam seperti ini.

"ahjussi......" seru Jaebum kemudian, membuat tuan Lee yang menyetir menoleh ke kaca mobil.

"iya tuan.."

"antar kami ke hotel!" lanjut Jaebum dengan nada tegas, ini adalah satu-satunya cara membuat Seulgi bereaksi.

Sesuai yang diharapkan, Seulgi akhirnya menoleh "apa? Untuk apa kita ke hotel?" gerutunya masih memasang wajah kesal.

"kau tak ingin ke hotel? Jadi kita akan pulang ke rumahku saja atau aku akan menurunkanmu disini?" tanya Jaebum masih tanpa ekspresi.

Seulgi membuang muka keluar jendela kemudian bergumam tidak jelas, Jaebum sempat meliriknya tapi kemudian mereka terdiam lagi.

Mobil mereka tiba di sebuah rumah besar dengan gerbang yang terbuka secara otomatis, halamannya luas dan banyak bangku yang tersebar di bawah pohon-pohon besar, tempat bersantai saat pagi dan sore hari, Seulgi akan memilih taman jika dia merasa bosan.

Mereka baru sadar bahwa hari sudah gelap saat mereka tiba, beberapa mobil juga berhenti di belakang mobil kedua pengantin ini, nyonya dan tuan Lim keluar dari mobil dan mendekati Jaebum dan Seulgi yang sudah berjalan ke depan pintu lebih dulu.

Nyonya Lim memeluk tubuh menantunya itu, tuan Lim ikutan memeluk Seulgi dengan erat, ini seperti acara penyambutan karena mereka kedatangan satu anggota keluarga lagi, Seulgi langsung merona karena menganggap bahwa orangtua Jaebum begitu sangat ramah padanya, mereka akan menjadi orangtuanya juga semenjak dia memutuskan akan tinggal disini.

Tuan Lim bergegas pergi lagi dan tidak punya waktu untuk masuk kedalam rumah, masih ada beberapa hal yang harus dia urus di kantor. Bukan hanya tuan Lim, nyonya Lim tampaknya juga tak ingin berlama-lama di rumah, dia akan semakin sibuk karena harus mempersiapkan pesta pernikahan lusa ini bersama nyonya Kang, dia akan sibuk sekali.
Kedua orang itu pergi meninggalkan rumah, membuat suasana berubah menjadi begitu sepi.

Jaebum dan Seulgi masih mematung di ambang pintu hingga mobil kedua orangtuanya tak terlihat lagi.

Seulgi mengangkat gaunnya tinggi-tinggi setelah Jaebum membuka pintu dan masuk ke dalam rumah, dia kesal sejak tadi karena ekor gaun itu terlalu besar dan panjang untuk dikenakan, pinggang gaunnya juga terlalu kecil hingga Seulgi kesulitan bernapas selama di mobil.

Seulgi membanting tubuhnya sendiri di ruang tengah dan duduk diatas sofa, dilepasnya sepatu tinggi itu, dia meringis kemudian memijat kakinya yang pegal, belum apa-apa dia sudah kelelahan, bagaimana nanti kalau pesta pernikahan, dia akan lebih lelah dibandingkan hari ini.

Beberapa pelayan rumah mondar-mandir di lantai bawah, Seulgi ikutan melirik kesana-kemari untuk mencari sosok Jaebum, tapi entah kenapa orang itu mendadak hilang setelah memasuki rumah, dan tentu saja Seulgi masih terlalu asing berada di rumah sebesar ini, dia bahkan bertingkah seperti tamu dan mengurungkan niatnya untuk berjalan berkeliling rumah mencari kamar, dia ingin tidur agar dia tahu apakah menikah dengan Jaebum adalah nyata atau bukan.

Seorang pelayan menghampiri Seulgi yang masih betah memijit kakinya di atas sofa "nyonya, aku akan mengantar anda ke kamar!" ujar pelayan itu dengan sopan.

PROMISE (Jaebum X Seulgi) Where stories live. Discover now