Bad mood

440 58 5
                                    

Pagi berikutnya.

Jaebum membuka mata setelah mendengar suara pintu yang dibanting keras, kemudian saat dia mencoba untuk bangun, tulang-tulang di punggungnya rasanya mau lepas karena lagi-lagi dia harus berakhir tidur diatas sofa.

Jaebum menghitungnya bahwa ini adalah hari kedua dia berakhir diatas sofa semenjak dia menikah, seorang direktur terasingkan di kamarnya sendiri.

Jaebum melirik ke atas ranjang, Seulgi tak ada disana, jadi benar bahwa yang tadi membanting pintu adalah istrinya, dasar kurang kerjaan.

Perempuan itu memang selalu bangun lebih dulu tanpa ada niat sedikitpun untuk membangunkannya juga, dengan wajah bangun tidur Jaebum bergegas keluar dari kamar menuju ruang makan, hari ini hari libur jadi pemandangan wajar jika orangtuanya ada di meja makan ditambah lagi satu orang yang sekarang berstatus sebagai istrinya.

Nyonya dan tuan Lim menyapanya setelah Jaebum duduk di kursi dan mulai mengolesi roti dengan saus, Seulgi hanya menoleh saja, Jaebum ikutan melirik dan tak ingin menyapanya, mereka jarang bersama selama pesta, bahkan ketika tiba di rumah, mereka saling mengabaikan satu sama lain, Seulgi bahkan lama telponan dengan Jimin sambil mengeluh karena Jimin tidak datang ke pesta pernikahannya, padahal dia sudah mengundangnya, kemudian setelah itu tidur begitu saja.

Bukankah itu menyebalkan? Seulgi menelpon laki-laki lain saat suaminya ada dalam kamar.

"kau belum mandi Jae?" tanya nyonya Lim.

Dengan roti yang masih berkumpul dalam mulutnya Jaebum menjawab "aku baru bangun" ujarnya datar.

Nyonya Lim kemudian mengangguk dan melempar pertanyaan lain ke Seulgi yang duduk di sebelahnya "mau berapa hari disana?"

"mungkin hanya sehari" jawab Seulgi pelan.

Jaebum menoleh mengamati perempuan itu, dia sudah mandi juga dilihat dari pakaiannya sepertinya dia akan keluar hari ini, membuat Jaebum terlalu penasaran untuk tidak bertanya "kau mau kemana pagi-pagi begini?"

"kau tidak memberitahunya?" nyonya Lim hanya mengangkat alis menatap Seulgi.

"aku belum memberitahunya"

"apa memangnya?" Jaebum sangat penasaran.

Nyonya Lim menjawab "Seulgi ingin pulang ke rumahnya"

Jaebum menyipitkan mata, dia melongo, pulang? Baru 2 hari disini Seulgi sudah minta pulang? Jaebum kembali mengamati perempuan yang ada disebelahnya itu lalu menggeleng, sulit dipercaya.

"kenapa kau masih disini? Cepat sana siap-siap, kau juga harus dekat dengan mertuamu" celoteh nyonya Lim kemudian.

Sambil meneguk air, Jaebum menjawab dengan suara tak berselerah dan melirik ke Seulgi, dia berusaha menyindirnya kali ini "Seulgi tidak mengajakku, sepertinya dia ingin pergi sendiri"

Seulgi menoleh, ekspresi wajahnya berubah "aku ingin memberitahumu, tapi semalam kau tidur lebih dulu"

"bukankah kau yang tidur lebih dulu?" protes Jaebum tak terima, pintar sekali Seulgi berbohong, jelas-jelas semalam setelah telponan dengan Jimin, perempuan itu langsung tertidur tanpa niat ingin memberitahunya tentang ini.

"hya.. kenapa kalian harus bertengkar karena masalah siapa tidur lebih dulu?" nyonya Lim kembali bersuara.

"aku tidak ingin pergi" ujar Jaebum dengan nada semakin malas.

Lagi-lagi Seulgi harus membuat moodnya berubah buruk pagi ini, semenjak pernikahan, hubungan mereka jadi tidak terlalu baik, ini berbeda ketika mereka masih dibangku kuliah atau sebelum incident kamar hotel itu, tidak saling mengenal ternyata jauh lebih baik.

PROMISE (Jaebum X Seulgi) Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum