words of love

161 18 6
                                    

Setelah semua orang meninggalkan rumah, barulah Jaebum maupun Seulgi menghembuskan napas lega, merasa aman karena pengganggu-pengganggu itu telah pergi, mereka tertekan hampir 5 jam karena dihujami banyak pertanyaan yang tidak masuk akal.

Sekarang mereka sedang mencuci gelas dan piring bekas minuman dan kue yang digunakan untuk menjamu keluarga mereka yang datang hari ini, Jaebum membantu Seulgi mencuci sambil terus bicara "bulan depan aku ada perjalanan bisnis ke Canada, kau mau ikut?"

Seulgi menoleh sambil mengoper gelas yang sudah dia cuci untuk dibilas oleh Jaebum "ke Canada? Aku tidak bisa ikut..... mahasiswaku tidak bisa ditinggal, mereka ada ujian bulan depan"

"ohh yah? Sayang sekali....."

"berapa lama kau akan pergi?"

"2 bulan"

Seulgi tiba-tiba terdiam, hampir saja gelas yang ada di tangannya terjatuh ke lantai, apa dia akan ditinggal sendirian selama 2 bulan padahal masa-masa pernikahan mereka baru saja dimulai? Sungguh ironis.

Jaebum menoleh ke sampingnya, ke arah Seulgi yang sekarang terdiam, tanpa perintah langsung mengambil alih semua cucian kotor dan menyuruh Seulgi agar duduk saja di kursi, dia terlalu peka dan paham bahwa Seulgi memikirkan tentang masa 2 bulan itu, bukan hanya Seulgi, karena sebenarnya Jaebum pun demikian, akhir-akhir ini dia sangat sulit beraktifitas dan bekerja karena selalu memikirkan Seulgi, bagaimana jika nanti mereka berpisah selama 2 bulan? Jaebum pasti akan gila karena tidak bisa bertemu dengannya.

Tunggu.....

Apa? Gila katanya? Sebenarnya apa yang sedang dia pikirkan? 

"aku tidak apa-apa, lagian aku bisa pulang ke rumah" ujar Seulgi ditengah-tengah kesunyian yang tiba-tiba saja tercipta karena mereka yang sedang sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.

Jaebum kembali menoleh ke arah Seulgi "apa kau benar-benar tidak bisa ikut denganku?" ujarnya kemudian menyimpan semua gelas dan piring bersih pada tempatnya.

Seulgi mengangguk "kalau aku ikut nanti malah akan mengganggumu bekerja, lagian aku tidak bisa ikut karena akan memberikan ujian pada mahasiswaku"

Mereka kembali terdiam, namun sorot mata Jaebum terlihat begitu sangat sayu, dia mendekat kearah Seulgi sambil mengeringkan tangannya secara asal menggunakan bajunya, lalu kemudian menarik Seulgi agar perempuan itu berdiri, dia sedikit menunduk agar mata mereka sejajar, tangan kanan Jaebum perlahan mengelus pipi Seulgi yang berubah merah.

"aku janji..... setelah 2 bulan, aku tidak akan meninggalkanmu lagi, aku tidak akan lebih mementingkan pekerjaanku dibandingkan kau, beri aku waktu selama 2 bulan untuk menyelesaikan urusanku, lalu setelah itu kita akan menghabiskan banyak waktu berdua"

Seulgi harus membalas apa? Kenapa Jaebum semakin aneh saja..... sorot matanya terlihat jujur, dia tidak sedang berbohong, tapi.... apa ini? Kenapa Seulgi tidak ingin terlalu banyak berharap.

Jaebum sedang serius, dia tidak pernah seperti ini sebelumnya, dia tidak pernah berkata manis pada perempuan manapun selain Seulgi satu-satunya, dia tidak akan pernah mengucapkan kata cinta pada siapapun kecuali pada istrinya.

Sudah lana dia menahannya, dia tidak peduli apa yang akan dipikirkan Seulgi tentangnya, dia tidak peduli apa Seulgi akan kesal atau memarahinya, yang pastinya didetik itu, untuk pertama kalinya mereka akhirnya berciuman.

Entah bagaimana, itu terjadi secara tiba-tiba, disuasana yang hening dan sunyi, Jaebum dengan sangat berani mendorong Seulgi hingga pinggang perempuan itu terjebak pada meja kayu, Jaebum mengungkungnya dengan kedua lengannya yang kekar agar Seulgi tidak bisa lari, lalu menciumnya tanpa permisih.

PROMISE (Jaebum X Seulgi) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora