Busy

353 67 2
                                    

Jaebum bangun pagi sekali, sesuai rencana selama satu minggu ini dia akan sibuk berkeliling Seoul bersama Seulgi, mereka akan fitting baju pengantin terlebih dulu dan melakukan foto prawedding seperti permintaan ibunya.

Menjadi anak patuh selama beberapa hari ternyata lebih menyebalkan dibanding berkutik dengan banyaknya berkas-berkas perusahaan.

Hari ini dia terpaksa izin dari kantor karena akan ke rumah sakit bersama Seulgi untuk pemeriksaan kesehatan, untuk apa sebenarnya? Karena sakit ataupun tidak mereka tetap akan menikah, tapi pemeriksaan kesehatan ini adalah permintaan tuan Kang meskipun berkasnya tidak dibutuhkan untuk pernikahan nanti.

Mobil Jaebum berhenti di sebuah halte yang tidak terlalu jauh dari kampus tempat Seulgi mengajar, melihat mobil Jaebum berhenti, Seulgi langsung mendekati mobil itu dan masuk tanpa mengatakan apa-apa. Jaebum terus saja menoleh ke arah Seulgi semenjak perempuan itu memasuki mobil dan tangannya terus saja memegang stir. Belum melaju juga.

Dia hanya memikirkan tentang bagaimana Seulgi begitu sangat dingin dengan eskpresi datar seperti itu, padahal tidak lama lagi mereka akan menikah?

Seulgi bisa melihat dari sudut matanya bahwa Jaebum sedang menatapnya, membuatnya jadi salah tingkah, pikirannya terus saja kotor karena kejadian di hotel itu.

Seulgi menoleh dan tersentak ketika menyadari kepala Jaebum semakin dekat padanya "apa yang kau lakukan?" ujarnya gagap dan refleks menahan dada Jaebum dengan kedua tangannya.

Jaebum berhenti bergerak hingga mata mereka sejajar, tapi tangan kirinya terus bergerak di samping tubuh Seulgi, lalu dia mengerutkan dahinya "kau mau pergi tanpa memasang seatbelt? Aku tidak akan bertanggung jawab jika sesuatu terjadi padamu sebelum pernikahan!" ujarnya kesal lalu melepas sabuk pengaman milik Seulgi yang sebelumnya ingin dia pasang tapi diurungkan "aku ingin agar kau aman karena aku takut pada ayahmu, kau tidak boleh lecet sedikitpun" sambungnya lagi.

Seulgi hanya menganga kemudian celingukan menarik seatbeltnya itu hingga mengunci tubuhnya.

Jaebum menyalakan mesin mobil dan melaju pergi, perjalanan ini akan sangat jauh dari perjalanan sebelumnya karena untuk pertama kalinya mereka semobil berdua, tuan Kang sengaja meminta mereka agar pergi ke rumah sakit di luar kota, alasannya agar mereka punya banyak waktu berdua dalam perjalanan.

Betah menyetir mobil tanpa sedikitpun menoleh ke Seulgi atau mengajaknya bicara membuat Seulgi juga terlalu malas untuk memulai percakapan terlebih dulu hingga dia akhirnya memilih tertidur sepanjang perjalanan.

Sesekali Seulgi terbangun karena Jaebum harus mengisi bahan bakar mobil kemudian melanjutkan perjalanan.

Saat terlelap, lagi-lagi perempuan itu dikagetkan karena Jaebum sering sekali melemparnya dengan bungkusan snack yang tiba-tiba mendarat di pangkuannya, Seulgi harus bangun untuk memakannya kemudian kembali melanjutkan tidurnya.

Mobil berhenti di sebuah rumah sakit yang dimaksud tuan Kang, saat keluar dari mobil, Jaebum lagi-lagi harus mengecek alamat yang diberikan karena dia takut salah alamat, nyata alamatnya memang benar, Jaebum membuka kacamata hitamnya dan berkacak pinggang "ini bukan rumahsakit, ini hanya klinik" gumamnya tidak percaya.

Dalam hati hanya bergumam kenapa tuan Kang menyuruhnya datang ke klinik sejauh ini padahal di Seoul juga banyak.

Jaebum kembali melongo kedalam mobil setelah sadar bahwa Seulgi belum bangun juga "hya bangun! Kita sudah sampai" sahutnya membanting pintu dengan keras agar perempuan itu cepat bangun, dia kesal karena sepanjang perjalanan dia hanya menyetir dan ditemani oleh seorang perempuan yang mengabaikannya.

Mendengar suara pintu yang dibanting membuat Seulgi tersentak dari tidurnya dan cepat-cepat keluar dari mobil, berlari mengejar Jaebum yang sudah memasuki klinik.

PROMISE (Jaebum X Seulgi) Où les histoires vivent. Découvrez maintenant