fall in love

114 15 3
                                    

Pagi sekali Jaebum sudah sibuk di dapur setelah berganti pakaian, bunyi-bunyi alat dapur terdengar nyaring, awalnya dia bingung harus memasak apa untuk Seulgi pagi ini, tapi akhirnya memutuskan untuk menghidangkan sarapan sederhana seperti telur dan roti.

Seulgi muncul sesaat setelah Jaebum baru saja meletakkan makanan dan piring keatas meja.

Laki-laki itu tersenyum hangat sambil menggeser kursi untuknya "Aku tidak yakin kau akan suka makanannya, tapi aku jamin ini enak" ujarnya sambil menyodorkan garpu.

Seulgi meraihnya tanpa mengucapkan sepatah katapun, dia langsung mengunyah tanpa memberikan respon tentang masakan Jaebum, perempuan itu bahkan tidak melirik kepada pria yang bersusah payah bergulat di dapur sepagi ini demi membuat masakan yang enak untuknya.

Sejak tadi Jaebum hanya sibuk memperhatikan Seulgi yang menunduk menikmati makanannya tanpa bersuara, membuat Jaebum yang berharap agar masakannya dikomentari hanya menghembuskan napas pasrah.

Dia paham Seulgi pasti canggung karena kejadian semalam, tapi bukankah ini terlalu berlebihan? Jaebum sangat tidak suka dengan kecanggungan ini.

"bagaimana hadiah ulangtahun yang kuberikan semalam? Kau suka?" tanya Jaebum tiba-tiba sambil bertopang dagu diatas meja, dia bahkan mengetukkan jari-jarinya agar Seulgi setidaknya melihat padanya.

Seulgi sedikit mendongak "yang mana?" tanyanya dengan wajah bingung.

"yang di ranjang" jawab Jaebum, alisnya terangkat untuk menatap tajam kearah Seulgi yang sedang pura-pura bodoh.

"aku tidak ingat" timpal Seulgi dengan nada pendek dan cuek, dia sedang mencoba untuk mengendalikan perasaannya sendiri agar tidak terlihat terlalu bersemangat karena diapun tidak bisa menghapus detail kejadian semalam.

Tentu saja Jaebum kesal mendengar jawaban itu, apa? Itu adalah kalimat yang sama sekali tidak diharapkan Jaebum diucapkan Seulgi ketika mereka sedang sarapan, seharusnya ada kalimat romantis yang terucap di bibir perempuan itu.

Jaebum mendengus "aahhh.... Mau kuingatkan kau tentang kejadian semalam?" ujarnya sinis "apa semalam aku terlalu lembut sampai kau tidak mengingatnya? Itukan pengalaman pertama kita, lagian kita melakukannya dalam kondisi sadar, bagaimana kau bisa lupa Seulgi....." umpatnya dengan nada sedikit ditinggikan.

Seulgi menghentikan makanannya, dia meneguk air dalam gelasnya yang membuatnya hampir tersedak, ahh bisa gila jika Jaebum terus mengungkit kejadian semalam.

"apa aku harus mengangkatmu kembali ke dalam kamar agar kau ingat?"

"IYAA... IYAA.... Aku ingat" balas Seulgi dengan intonasi tinggi, dia kepanasan hanya karena pembahasan itu "aku ingat kejadian semalam" jawabnya panik, berharap agar tidak diangkat kedalam kamar.

"terus kenapa kau bilang kau lupa?" Jaebum cemberut di tempatnya sambil memasukkan makanan kedalam mulutnya dan mengunyah dengan wajah terpaksa.

Seulgi tidak ingin terlalu meladeni Jaebum dengan pembahasan itu, dia menatapnya lekat lalu sedikit melongo ketika melihat pakaian Jaebum pagi ini.

"kau tidak berangkat ke kantor?"

Jaebum melirik dirinya sendiri, kaos oblongnya memang sangat mencuri perhatian untuk ukuran orang yang sering memakai jas "ahh ini, aku tidak ingin ke kantor hari ini"

Seulgi menaikkan alisnya bingung.

"bisa tidak hari ini kita kencan saja?" Jaebum akhirnya menawari  ketika sadar ekspresi Seulgi seperti orang yang benar-benar seperti orang kebingungan.

Seulgi tidak menjawab, tentu saja dia terkejut mendengarnya, sebuah keajaiban bahwa Jaebum berubah sangat manis setelah kejadian semalam, membuat Seulgi terlalu malu untuk mengatakan iya.

PROMISE (Jaebum X Seulgi) Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt