Happy Birthday

96 16 0
                                    

Seulgi tak bisa berkata-kata lagi, dia ingat betul bahwa Jaebum sering sekali mengungkit tentang janjinya ketika upacara pernikahan, dia ingin mempertanggungjawabkan janji itu, alasan utama kenapa Jaebum sama sekali tidak akan lari ataupun menceraikan Seulgi meskipun tak ada cinta diantara mereka adalah karena janjinya.

Tapi.... hari ini, kata cinta yang diucapkan Jaebum jelas berbeda dari yang dia ucapkan saat upacara pernikahan, hari ini dia mengatakan bahwa cinta yang dia miliki akan diberikannya pada Seulgi,  benarkah? Apakah Jaebum sedang serius sekarang?

"tapi kau juga harus melakukan hal yang sama" ujar Jaebum kemudian, langkahnya yang pelan semakin mendekati Seulgi, dia menyentuh bahu perempuan itu dan mengelusnya lembut "kalau aku memberikan cintaku... maka kau juga harus melakukannya, biar adil...."

"kau______" Seulgi masih saja berusaha keras memikirkan tentang apa yang sebenarnya terjadi antara mereka sekarang.

Jaebum menyunggingkan senyum manis lalu dengan pelan mengelus kepala Seulgi "kita kan sudah menikah... jadi aku tidak perlu harus berlutut lagi untuk mengatakan cinta kan...."

Seulgi masih kebingungan ditempatnya, dia masih tidak paham kenapa Jaebum jadi seperti ini, apakah efek  semalam dia menjaganya karena sakit? Iya mungkin saja Jaebum sedang berterimakasih dengan cara yang seperti ini, bisa saja ini adalah ungkapan terimakasih.

"kau kan tidak perlu memaksakan dirimu...." Seulgi masih tidak percaya,  dia belajar dari pengalaman, ingat kan terakhir kali mereka bersikap romantis, Jaebum mengatakan bahwa dia akan mencoba bertindak layaknya seorang suami, tapi sehari setelahnya malah kembali ke sifat aslinya dan menjaili Seulgi dengan mengatakan bahwa semua yang dia lakukan adalah palsu. Aaahhh apakah Seulgi akan tertipu lagi?

"apa maksudmu aku memaksakan diri?" tanya Jaebum juga sama tidak mengertinya, dia menggaruk lehernya yang tidak gatal sambil terus melirik Seulgi yang berdiri di depannya "ahhh aku mengerti sekarang, kau pasti masih tidak percaya kan.."

Memangnya siapa yang akan percaya?

"baiklah.... apa sekarang aku harus menciummu agar kau percaya? Hitung-hitung sebagai ciuman pertama kita"

"hei...." Seulgi mendorong Jaebum agak menjauh ketika kepala laki-laki itu mencoba mendekatinya, membuat Jaebum akhirnya mundur selangkah "ciuman kau bilang?" ujarnya

Jaebum mengangguk "kemarin kan kau menciumku sebagai ucapan terimakasih, apa salah kalau aku melakukannya juga? Aku akan menciummu agar kau percaya, itu sebagai tanda bahwa aku tidak sedang bercanda sekarang"

Seulgi mendengus kesal "sadarlah...!!"

"aku sadar"

"tidak.... kau belum sadar..."

Tanpa aba-aba, Jaebum justru mengurangi jarak diantara mereka, dia meraih tubuh Seulgi lalu kembali memeluknya dengan erat sambil berbisik tepat di telinga perempuan itu "kalau begitu apa kau bisa memberiku waktu? Jika kau meminta cinta dariku maka aku akan berusaha memberikannya, akan kuberikan semuanya padamu.... tapi aku butuh waktu untuk memastikan perasaanku sendiri"

"cukup Jaebum...." Seulgi melepaskan pelukannya.

"mm?"

"aku tidak akan memaksamu melakukan semua itu..."

"aku tidak merasa terpaksa"

Mereka saling lempar pandang beberapa saat, Jaebum memasang wajah serius, matanya menatap kedua manik mata Seulgi yang masih mengantuk "aku akan mencintaimu, pegang janjiku!"

Bohong jika Seulgi tidak merasa gugup sekarang, bohong jika dia tidak merasakan kupu-kupu berterbangan didalam perutnya, bohong jika dia tidak merasa senang karena ucapan Jaebum, bohong jika dia sendiripun tidak mengharapkan itu, bohong..... bohong... nyatanya dia pun ingin mengatakan hal yang sama.

PROMISE (Jaebum X Seulgi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang