Honeymoon?

89 12 3
                                    

"aku sudah memesan tiket bulan madumu dengan Seulgi" Tuan Lim mengatakan itu dengan entengnya didepan meja kerja Jaebum.

untunglah beberapa pejabat perusahaan sudah meninggalkan ruangan ketika tuan Lim mengatakan tentang bulan madu.

"bisakah tidak membahas tentang hal pribadi ketika aku sedang bekerja?" protes Jaebum tidak mengalihkan pandangannya pada layar monitor, jari-jarinya sibuk mengetikkan sesuatu yang berhubungan tentang pekerjaan dan itu benar-benar sangat penting dibanding harus mendengarkan ayahnya membahas tentang bulan madunya.

"ayah khawatir, jangan sampai kau hanya memperdulikan tentang pekerjaanmu dan tidak memberi perhatian pada istrimu"

"Pak komisaris.... tolong keluar dari ruanganku sekarang! Anda sangat menggangguku" ujar Jaebum dengan nada dingin.

Tuan Lim berdiri dari tempatnya, dia menunjuki Jaebum dengan raut wajah kesal namun tak ada satu kalimatpun yang keluar dari mulutnya.

Jaebum meliriknya lalu kembali fokus pada pekerjaannya sambil bersuara dengan suara rendah "baiklah kalau ayah memaksa..... aku akan tanyakan itu pada Seulgi"

"BENARKAH???" wajah tuan Lim tiba-tiba bersemu merah, terlalu senang mendengar bahwa putranya satu-satunya itu telah mendengarkannya.

"kami akan bulan madu di rumah"

"KAU BILANG APA?" teriak tuan Lim tiba-tiba, murka.... dia marah "APA YANG KAU PIKIRKAN? AKU SUDAH MEMESAN TIKET KE PRANCIS..... MANA BISA SEORANG DIREKTUR HANYA BERBULAN MADU DI RUMAH? KAU TAK ADA ETIKA"

Dengan wajah malas Jaebum menanggapi "aku benar-benar tak ada waktu untuk berpergian..... pekerjaanku akan terbengkalai, memangnya siapa yang mau tanggungjawab kalau saham kita menurun bulan ini?"

"AYAH YANG AKAN TANGGUNG JAWAB, JADI KAU TAK ADA ALASAN UNTUK MENOLAK, jadi besok kau berangkatlah bersama Seulgi"

"BESOK......???? TAPI PEKERJAANKU..."

"TAK ADA ALASAN"

Seorang direktur utama dan dewan komisaris saling berteriak satu sama lain didalam ruang kerja menjadi hal yang membuat para pekerja yang berada diluar ruangan benar-benar dibuat penasaran, merekapun tertawa ketika mendengar bahwa presdir mereka akan melakukan perjalanan bulan madu, menjadi hal yang menakjubkan untuk dibayangkan.

Tapi ditengah perdebatan antara anak dan ayah itu, Seulgi yang baru saja tiba didepan pintu ruangan Jaebum langsung berdehem ketika dia membuka pintu dan sadar bahwa aura dalam ruangan benar-benar sangat mencekam, diapun tak tahu apa yang terjadi tapi tetap mencoba memasang wajah manis didepan ayah mertuanya.

"ahh selamat pagi.... apa aku mengganggu?" Tanyanya basa-basi sambil melangkah masuk.

Tuan Lim mendadak kesenangan, diubahnya raut wajahnya yang awalnya kesal menjadi lebih berseri "ahhhhh.... Seulgi......"

"Seulgi?" ujar Jaebum bangkit dari kursinya, diapun merasa tidak percaya melihat Seulgi datang ke kantornya pagi ini.

Seulgi tersenyum hangat sambil mengangkat kotak bekal yang ada ditangannya "aku membawakanmu sarapan" jawabnya melangkah mendekati sofa dan duduk disana sambil mengatur beberapa makanan diatas meja.

Tuan Lim tak henti-hentinya tersenyum "kebetulan kau datang... Jaebum ingin mengatakan sesuatu, katanya dia ingin mengajakmu bulan madu" ujarnya sambil melirik jam tangannya dan kabur secepat kilat dengan alasan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dia selesaikan.

Dasar orangtua.... gara-gara perkataan itu, Seulgi jadi melongo tak percaya menatap kearah Jaebum, bukan tatapan seorang istri yang memang menginginkan bulan madu diawal pernikahan mereka, tapi lebih tepatnya Seulgi sedang menatap penuh ejeken kearah Jaebum seolah mengatakan bahwa dia benar-benar tidak ingin pergi.

PROMISE (Jaebum X Seulgi) حيث تعيش القصص. اكتشف الآن