" Mustahil? Itu hanyalah kata yang diucapkan oleh pecundang." - [Name] [Surname]
Siang itu, [Name] pergi ke agensi hero dengan malas. Saking malasnya, sampai terbawa ke mood. Badmood dari [Name] mewarnai wawancaranya dengan sang Pro Hero 4 : Best Jeanist.
Ya, dengan izin langsung dari All Might. Memang lucu, tapi ternyata paman dari bocah licik itu ternyata dipaksa juga, sama halnya dengan Andel yang dipaksa oleh manusia tanpa akhlak satu itu.
— Flashback On
"HAH? APA?" pekikan menggelegar di seluruh apartemen milik [Name]
" Y-ya maksudku, itu tidak mustahil kan? Menjadi hero di usia ku yang segini?" Tanya [Name] dengan watados. Wajah Tanpa Dosa
" Tapi nak, itu tetap saja, agaknya mustahil" ucap All Might cukup meragukan
Oh ayolah, [Name] itu terlahir lagi menjadi bocah 14 tahun. Nyatanya dia hanyalah orang berusia 19 tahun yang pengganguran tapi jenius. Jangan heran kenapa dia tidak kuliah. Dia hanya bisa menonton anime.
" Ayolah Yagi-san kau bilang aku boleh menjadi hero"
" TAPI TIDAK SEKARANG [NAME]" Entahlah, mungkin Toshinori Yagi sudah terlalu muak dengan keponakannya.
" Ayahmu juga tidak akan memperbolehkan" ucap All Might pada akhirnya
" Tch! Memang ayahku itu siapa?" Didepan sih berdecih, tapi bertanya dalam batin.
'Jangan meremehkan otak jeniusku (baca: licik)' ucapnya lagi dalam batin
" Daripada aku menjadi Hero yang tidak menuruti peraturan, tidak ada lisensi hero? Ah, nama baikmu juga mungkin tercoret loh All Might-san" Ancam [Name] dengan nada menyebalkan
All Might pun berkeringat dingin. Yang dia ketahui, bocah bernama [Fullname] itu tidak pernah main main dengan ucapannya.
" T-tapi-"
" Nama Baikmu" ucap [Name] dengan penekanan
Pada akhirnya, All Might menghela nafas nya dan berkata
" Baiklah"
" YATT-"
" Tapi, dengan syarat."
" Haah... Apa?" ucap [Name] jengkel, oh ayolah, ibaratkan kau sudah dibawa melayang tinggi, lalu dihempaskan ke bumi begitu saja.
YOU ARE READING
𝗗𝗲𝘀𝘁𝗶𝗻𝘆 [𝗕𝗡𝗛𝗔 𝘅 𝗥𝗲𝗮𝗱𝗲𝗿]
Fanfiction[warn, strong language] Ini kamu yang meninggal karena kesialan dan kekuranganmu sendiri. Dan kau, yang mengikuti Takdir bodoh mu. "Sial, apa apaan nasibku ini?" Tapi ya, namanya juga [Name] [Surname]. Dia ga bakal menyerah begitu saja kan? Iya. i...