𝗗𝗲𝘀𝘁𝗶𝗻𝘆 [𝗕𝗡𝗛𝗔 𝘅 𝗥𝗲𝗮𝗱𝗲𝗿]

- part 63

"Ada dua hal yang tidak bisa kumaafkan. Orang yang mau menusukku, dan orang yang sudah menusukku." - Sung Joon [How To Fight]

IYA MAAP
ps. klo lupa bs dibaca chap sebelumnya bebskie 😗🤍

"Ngapain?" Tanya [Name], memandangi Arata yang mengacak ngacak kertas di meja [Name],

"Loh? Mengurusi dokumen dong." Jawab Arata, Dahi [Name] menyerngit. Bahkan di kemiliteran masih harus mengurusi tumpukan kertas ya? Susah sekali hidupmu ini, Ariandra.

"Nih, tanda tangan disini." Ucap Arata, menunjuk ke dokumen berlambang U.A.

"Hah?" [Name] bergeming. Gila ya, hidupnya penuh dengan U.A.

"Kau kan mau menggantikan Hiekka. Tidak ingat?" Ucap Arata menjawab semua kebingungan [Name]

"Ah ya. Aku ingat." Balas [Name], waktunya sangat pas. Tapi masalahnya...

Tubuhnya yang asli ada dimana dah?

— D E S T I N Y —

Dilema. Itu perasaan Bakugou sekarang. Magang dengan dua extra itu sangat menyusahkan. Dan lagi, ada perasaan mengganjal di hati Bakugou.

Gah. Perasaan menyulitkan itu semakin muncul kian waktu terus bergulir.

"Fokuslah pada Magangmu." Berkali kali perkataan itu dirapalkan Bakugou dalam hati. Tetap saja perasaannya tidak tenang dan memikirkan wakil wali kelasnya yang bodoh, gada akhlak, tolol, gobloc, suka ngehalu.

Tapi ngangenin. OHOK OHOK

'Dia kan kuat. Buat apa aku memikirkannya? Tidak mungkin dia datang sebagai lawan kan?' Batin Bakugou mencoba ber-positip thinking

Ih. Perkataan adalah doa loh.

— D E S T I N Y —

Disinilah [Name] sekarang. Berada di tempat yang tidak seharusnya. Mukanya sekarang terlihat sangat kesal.

Dia mulai membenci ide bahwa tubuhnya tertukar dengan orang penting di kemiliteran.

Haha, gadis itu sekarang harus berpatisipasi dalam semua itu.

Iya, kemiliteran. Keringet. Cape.

Tolonglah ya, jadi hero aja udah beban.

[Fullname] sekarang hanya tinggal menunggu waktu dipanggil ke U.A. Sembari membaca baca hal penting dan keterangan dari pihak hero tentu saja.

Siapa tau ada rahasia antara pihak hero dan Ariandra tanpa diketahui [Name].

Siapa ayahnya misalnya.

Tapi tidak sih, tidak ada hal yang menarik matanya sama sekali setelah membaca paragraf per paragraf. 

'Eh tunggu, berarti kalau storyline nya tidak berubah, bukankah harusnya anak anak sekarang sedang magang? Mulai masuk ke story dark kan?' Batin [Name] tiba tiba teringat sesuatu. Baru inget sekarang. Maklum, udah tua.