- part 5

3.5K 634 156
                                    

" Dewasa yang sesungguhnya itu membiarkan orang yang kalian sayangi bahagia

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" Dewasa yang sesungguhnya itu membiarkan orang yang kalian sayangi bahagia. Dengan kalian, ataupun tanpa kalian. Karena puncak dari mencintai itu merelakan. " - Sang penulis

Tanpa disadari dua minggu telah berlalu, [Surname] [Name] akhirnya bebas dari penjara bernama 'Agensi Pro Hero keempat'. Terkesan 'lebay' tapi sejujurnya dia tersiksa.

Sang Pro Hero seakan memiliki dendam tersendiri dengan calon pro hero tersebut. Padahal, memangnya iya.

Dan kehadiran hero pasir bernama Hiekka mulai disorot oleh media. Jeanist sendiri yang memberi tahu kepada media bahwa keponakan dari Pro Hero nomer satu akan secepatnya menjadi hero.

Ada yang memberi komentar positif, ada juga komentar negatif.

Sekarang [Name] merasa seperti aktris. Prinsip nya selalu seperti itu, "Belum punya Haters, belum terkenal" Jadi, entah dia merasa kepedean atau apa, tapi bocah dengan surai hitam itu selalu bisa membuat orang yang tercengang dan kesal dengan perilakunya.

Perilakunya yang terlampau 'savage' alias kejam membuat orang lain terkadang ciut kalau harus berdebat dengan nya.

Jeanist menyayangi [Name]. Sejujurnya iya, tapi percayalah, disisi menyayangi itu, ada rasa kesal berujung benci terhadap bocah itu.

Kalau kalian diposisi Jeanist, apa yang kalian akan lakukan?

a) Menampolnya.

b) Sama saja tapi B.

Percayalah, soal tampol menampol Jeanist ahlinya. Tanpa ada angin atau hujan, dia akan memukul kepala bocah itu.

Alasannya? Diantara bosan atau kesal.

Ternyata Pro Hero juga bisa tidak waras.

Balik ke topik semula, [Name] kini berjalan ke arah Agensi Pro Hero kedua. Ya, Hero serta Ayah yang paling [Name] benci, Todoroki Enji alias Endeavor.

Kalau bisa memilih, [Name] jauh lebih ingin mendapatkan lisensi hero tetap sekarang dibandingkan harus konsultasi dengan Endeavor.

Tapi, balik lagi, [Name] itu krisis pengalaman.

Bocah itu masih sangat kurang pengalaman. Maklumi saja, toh dia masih empat belas tahun. Tidak banyak anak anak yang bisa seperti [Name] ini.

𝗗𝗲𝘀𝘁𝗶𝗻𝘆 [𝗕𝗡𝗛𝗔 𝘅 𝗥𝗲𝗮𝗱𝗲𝗿]Where stories live. Discover now