𝗗𝗲𝘀𝘁𝗶𝗻𝘆 [𝗕𝗡𝗛𝗔 𝘅 𝗥𝗲𝗮𝗱𝗲𝗿]

- part 15

" Rasa sakit yang paling parah adalah ketika kau melihat dirimu sendiri di kaca dan merasa bahwa kau telah gagal melakukan semuanya." - [Name] [Surname]

Semenjak dulu, Midoriya terus menerus ditindas karena tidak memilik bakat sama sekali. Entah oleh teman sekelasnya, atau bahkan teman masa kecilnya.

Dan entah sejak kapan, dia menjadi terbiasa dengan itu semua.

Sedangkan sang pemuda malang itu hanya ingin mendengar kalimat, "Kau pasti bisa menjadi hero". Hanya kalimat sederhana tapi berharga di mata Midoriya.

" Hah? Midoriya? Bagaimana mungkin?"

" Kau adalah seseorang yang tidak memiliki bakat!"

" Mengapa kau berdiri di arena yang sama denganku?!"

" Lebih baik kau menyerah."

" Gomenne, Izuku."

Celaan dan makian selalu mewarnai hidup seorang Midoriya Izuku. Dia selalu rindu yang dikatakan orang orang kepadanya. Dan pemuda itu tidak sengaja mendengarnya dari kedua pahlawan idolanya.

Hal apa yang sebenarnya lebih mengejutkan daripada ini?

" Kau memenuhi syarat untuk mewarisi kekuatanku" Ucap Sang Pro Hero nomor 1 terhadap sang pemuda itu.

" Hee?" Tanya Midoriya dengan kepala miring dan mata berair.

" M-Mewarisi Kekuatan?"

Ya, yang pasti gadis bersurai hitam itu tidak akan tahan dengan percakapan mentor dan murid itu. Berakhir dia bosan, dan tidur dengan keadaan berdiri.

Disinilah mereka sekarang, 2 hari setelah pertemuan mengharukan itu. Pantai penuh sampah, tempat latihan Izuku Midoriya.

" Hei hei hei, kulkas ini sangat nyaman diduduki!" Ucap All Might