- part 62

1.1K 175 39
                                    

"What keeps me alive in this world is neither bodily organs nor muscles

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"What keeps me alive in this world is neither bodily organs nor muscles. It's my soul." - Brook [One Piece]

Gelap. Gadis itu tidak bisa melihat apapun. Apa matanya di congkel? Ato jangan jangan dia sudah mati? Lagi?

Jangan dong, kan dia belom nyuruh Shoto bilang 'Tatakae' 😟

Ternyata bukan, dia cuma belom buka mata aja.

Tubuhnya terasa sangat ringan. Tidak ada rasa sakit yang menimpanya, padahal, semenit yang lalu baru saja dia ditusuk.

Ngga gening boong, belakang kepala gadis itu mulai terasa sakit. Serius, rasanya lebih sakit daripada pertama kali dipukul Nomu. Bahkan untuk sekedar berdiri saja tidak bisa.

"Aww, Tenaga Nomu emangnya segede ini ya?" Gumam [Name], matanya sudah terbuka. Melihat ke sekelilingnya yang sangat asing.

"Dimana? Markas Villain? Tapi seingatku gaada yang kaya gini." Gumam [Name] lebih lanjut, masih mellihat ke belakang,

"Kok aneh ya?" Merasakan kejanggalan, [Name] mulai melihat ke sekelilingnya.

"Darah." Ucap [Name] sambil melihat tangannya yang memegang tengkuknya tadi.

Ih. Daritadi nge-beo sendiri. Udah kaya orang gila.

"Kok suaraku juga aneh." Lanjut [Name] cosplay jadi orang gila. Emang orang gila.

Apa pita suaranya diganti? Ga, ga mungkin. League kan gapunya modal.

Kan bisa nyuri ya? 🤔

"Rambutku juga jadi pendek. Ah elah, ga sopan banget motong motong rambut orang, cantik ga ya?" [Name] segera mencari cermin yang paling dekat, berjalan dengan sedikit terhuyung, masih sakit brader.

Saat didepan cermin, alangkah terkejutnya [Name]. Apa apaan?!

"Kok-!"

— D E S T I N Y —

"Apa? Kenapa bisa seperti ini?" Ariandra yang terlanda shock itu hanya bisa membeberkan beberapa kata. Dia tidak sanggup, bagaimana bisa dia di tubuh orang lain?!

"Penukaran jiwa. Memang belum sempurna sih." Ucap Twice di seberang ruangan,

"Tapi kenapa harus dengannya?!" Marah Ariandra tak terima, kenapa beb? ada dendam?

"Karena kau—" Shigaraki yang sedari tadi diam bergerak maju, menampilkan seringai yang tertutupi oleh tangan di wajahnya, telunjuk di kanan tangannya terangkat dan menumpu dagu Ariandra,

𝗗𝗲𝘀𝘁𝗶𝗻𝘆 [𝗕𝗡𝗛𝗔 𝘅 𝗥𝗲𝗮𝗱𝗲𝗿]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang