▪️Chapter 35 - Rainbow After Rain

2.4K 359 152
                                    


Halo semua! Gimana kabarnya?

Kangen gak sama work ini?

Maaf pede banget aku hehehe

Semoga sehat-sehat selalu ya.

Karena udah lama gak update jadi ini chapter panjang buat kalian, semoga tidak flop huhuhu. Bacanya pelan-pelan aja yaa biar paham alurnya atau kalo lupa alurnya bisa dibaca aja part sebelumnya  :")

Selamat membaca dan jangan lupa ramein 💖

__________

Waktu serasa terhenti sesaat.

Dering panggilan dari Rose sukses memecah perhatian Jefry yang masih kebingungan saat melihat presensi Naeun yang datang terlalu tiba-tiba sore itu.

Tatapan Jefry mengarah sekilas pada Naeun seakan mengiraskan permintaan izin untuk mengangkat panggilan sebagai bentuk kesopanan. Ia pun perlahan berbalik untuk mengangkat panggilan dari Rose dan memposisikan dirinya ke arah lapangan sekolah yang mulai menggelap karena awan hitam mulai menyelubung.

Tentu saja, semua hal yang dilakukan oleh Jefry tak luput dari pandangan Naeun yang kini terdiam memperhatikannya. Menunggu gerak-gerik yang akan di lakukannya selanjutnya.

"Halo? Assalamualaikum. Ada apa sayang?" Suara sapaan lembut dari Jefry membuka percakapannya dengan Rose.

Membuat Naeun seketika meremat tali tas di genggamannya saat ia mendengar kata 'Sayang' terucap oleh Jefry untuk seseorang di ujung sana. Rasa cemburu berkecamuk tanpa ijin dalam hatinya. Bagaimanapun, sekolah sudah sepi hingga suara Jefry yang berdiri tak jauh darinya bahkan ia bisa dengar dengan jelas dan ia membenci hal itu.

"Waalaikumsalam. Mas, udah mau pulang belum?" Rose diseberang sana nampak menjawab dengan nada riangnya. Membuat Jefry spontan menarik senyum bahagianya.

"Iya, ini udah mau pulang. Kenapa Rose? Apa ada keperluan di rumah yang mau titip dibeliin lagi?" Jefry menanyakan karena akhir-akhir ini memang Rose sering meminta tolong untuk dibelikan kebutuhan rumah yang sekiranya tidak bisa dijangkaunya sendiri.

Rose menggeleng diseberang sana, sementara tangannya sibuk untuk menata sesuatu di ruang makan, "Engga mau titip-titip sih mas, cuman..."

Jefry membenarkan sedikit letak handphonenya, "Hm, Iya, cuman?"

"Cuman.." Rose nampak menimbang-nimbang. Ia mengingat bibirnya pelan.

"Cuman mau kamu cepet pulang aja." ucap Rose dengan cepat lalu menunduk untuk menyembunyikan gurat merahnya, merasa malu sendiri. Sementara, senyuman Jefry pun semakin lebar tatkala mendengar ucapan Rose barusan. Ia menundukkan kepalanya sejenak menahan rasa senang dalam hatinya.

"Iya, iya sayang, tunggu ya, aku pulang bentar lagi." ucap Jefry kembali menerawang langit yang mulai menggelap oleh awan pekat. Memang, sepertinya dia harus segera pulang karena sepertinya hujan akan kembali turun hari ini.

Mendengar hal tersebut, Naeun melebarkan matanya. Entah dorongan darimana Naeun rasanya tak bisa diam saja. Egonya terus berkata bahwa dia tidak boleh membiarkan Jefry pergi begitu saja saat dia sudah susah payah mengatur jadwal untuk sampai kesini hanya untuk bertemu dengan Jefry. Ini tidak bisa dibiarkan, Jefry dan dia harus punya waktu untuk membicarakan semua.

Naeun kemudian membulatkan tekad, menghiraukan sesaat kesopanan demi egonya meskipun sebagian darinya menolak hal tersebut.

"Jefry!" panggilnya dengan nyaring.

Jefry yang merasa dipanggil pun spontan menoleh masih dengan handphone yang menempel di telinganya.

"Kamu gak boleh pulang dulu, ada yang aku harus bicarain sama kamu!" Suara Naeun tak sekeras sebelumnya, tapi entah mengapa hatinya terasa sesak saat meminta seperti ini. Matanya kian memanas saat melihat tatapan Jefry yang kini seakan berubah gak seperti dulu lagi. Lelaki itu hanya diam.

Unplanned Wedding | JaeroseWhere stories live. Discover now