▪️Chapter 16 - Suspicious

2.9K 391 32
                                    


Hai semua sebelumnya, aku mau ngucapin selamat menunaikan ibadah puasa yaa :)

Hng maaf ya lama updatenya huhu aku harap kalian engga bosen-bosen untuk mampir ke work ini ^^

Udah deh ya lanjut aja—Enjoy

__________

Lisa berjalan menuju mobil Bambam yang sekarang sudah terparkir rapi di depan rumahnya. Tadi siang tiba-tiba Bambam menghubungi Lisa untuk ikut mengambil sumbangan dari salah satu donatur panti asuhan yang dikelola oleh keluarga Bambam. Sebelum Lisa sempat menolak lelaki itu menawarkan untuk mentraktirnya nanti sehingga Lisa akhirnya mau-mau saja.

"C'mon baby." ucap Bambam saat Lisa membuka pintu mobilnya. Hal yang pertama membuat Lisa kaget adalah penampilan Bambam yang saat ini tengah memakai kacamata hitam. Padahal mereka sedang tidak berjanjian untuk pergi ke pantai juga.

"Bam, gue tau lo emang freak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bam, gue tau lo emang freak. Tapi serius deh napa lo pake kacamata item segala si, kesel bat tau ngeliatnya." Gerutu Lisa langsung sedangkan yang diajak bicara hanya tertawa remeh.

"Gercep juga lu nanyanya, nih gue kasih tau." Bambam membuka kacamatanya menampakkan matanya yang memerah dan membuat Lisa kaget.

"Anjir, lu sakit mata?"

Bambam memakai lagi kacamatanya dan langsung memasang wajah sok sedihnya.

"Iya Lis, makanya gue pake ini biar gak keliatan. Bukan buat gegayaaan heuheu tapi iya juga sih dikit." Yang membuat Lisa langsung memukul tangan Bambam.

"Hadeh terserah lo deh. Eh tapi lo gak apa kan nyetir? Gue gak mau ya mati muda."

"Tenang aja Lis, ini cuman sakit mata biasa. Gue juga masih pengen nikahin elu kok."

"Ngomong lagi mulut lo gue cabein ya."

"Canda sayang. Yok kita berangkat aja."

Sesampainya mereka di rumah sang donatur, Lisa dan Bambam keluar dari sebuah rumah sembari membawa kardus di tangan mereka masing-masing.

"Bawa tuh kayak gini kayak gue dua kardus biar cepet selese." Lisa meledek Bambam yang hanya membawa satu kardus dengan kedua tangannya.

"No, Lo aja yang bawa dua biar lo aja yang keberatan."

"Emang dasar gak tahu diri ya lo. Harusnya tuh yang peka dikit napa,  sini Lis gue aja yang bawa dua gitu kek."

"Ogah gue pura-pura gak peka aja biar lo tetep keberatan." Bambam tertawa membuat Lisa hanya bisa memutar bola matanya malas dan mengumpat.

"Anjir."

Tetangga sekaligus sahabat kecilnya itu memang kadang menjengkelkan. Ah, Bukan kadang sih memang sering menurutnya.

Mereka menaruh kardus-kardus tersebut di bagasi mobil kemudian kembali masuk kedalam untuk menemui sang empunya rumah.

"Wah makasih banyak ya kak, ini banyak banget. Pasti anak-anak di panti bakalan seneng. Semoga Tuhan membalas kebaikan kakak." Ucap Bambam pada wanita di depannya.

Unplanned Wedding | JaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang