▪️Chapter 2 - Need a Time

3.6K 402 15
                                    



_________

Tok Tok Tok

"Rose, udah pagi." Jefry mengetuk pintu. Ia sudah segar dan baru saja mandi karena sudah bangun dari tadi juga. Sementara, sang istri tidak memberi jawaban, dia kemudian mencoba membuka pintu kamarnya. Tidak dikunci, dengan ragu Jefry masuk mendekat ke arah Rose yang masih bergumul dengan selimutnya.

"Rose, Rose bangun udah pagi." Jefry berusaha membangunkan gadis itu dengan lembut. Karena tidak ada pergerakan ia mendekat kemudian berjongkok di depan kasur yang Rose tiduri berniat membangunkan gadis itu. Namun Rose terburu bangun dan melihat wajah Jefry yang tepat di depannya.

"Ngapain lo!" teriak Rose kaget.

"Nggak berniat apapun kok Rose, cuman berniat bangunin kamu aja soalnya udah pagi, gak lebih." Jefry mulai panik karena dicurigai oleh istrinya sendiri. Sebenarnya, gak ada larangan untuk Jefry  mendekati Rose mengingat status mereka yang sudah sah namun Jefry tahu bahwa Rose belum menerima pernikahan ini.

"Modus ya lo. Pergi nggak dari sini."Marah Rose. Tidak tahu kenapa setiap melihat Jefry bawaannya ingin emosi saja. Jefry kemudian beranjak pergi namun sebelum itu dia berkata.

Tidak ingin memperpanjang Masalah Jefry mengalah. "Oke, saya keluar dulu, kalau perlu apa-apa saya diluar, Rose." Jefry pun undur dari sana.

Rose tidak menjawab namun hanya memandang Jefry dengan tatapan yang sulit diartikan. Sedikit merasa tidak tega karena ia telah bersikap demikian pada lelaki itu.

Sedangkan Jefry, dia hanya bisa menghela nafasnya pelan. Memang tidak ada yang berubah sejauh ini meskipun statusnya telah berubah. Tapi dia percaya Rose hanya butuh waktu. "Cinta itu butuh waktu Jeff, tinggal serahkan saja pada Yang Maha Kuasa." Ucapnya dalam hati.

❤️❤️❤️

Selepas itu, Jefry langsung menuju ke arah kamar ibunya. Dia membantu Ibunya untuk Sholat, kemudian membantu membersihkan badan Ibunya. Seperti biasanya Ibunya hanya memandang Jefry yang dengan telaten mengelap badannya dengan air hangat. Tiba-tiba Ibu Taeyeon ingat sesuatu.

"Istri kamu?" Tanyanya. Sejak sakit memang kemampuan komunikasi Ibu Taeyeon mengalami penurunan. Jefry tersenyum ketika Ibunya mengingat bahwa dia sudah menikah.

"Iya dia udah ada disini bu." Ucapnya sembari terus melanjutkan aktivitasnya.

"Dimana?" Tanya Ibunya lagi. Jefry berhenti melakukan aktivitasnya. Dia tidak mungkin membawa Rose kesini karena kejadian tadi pagi dan ada beberapa hal yang dia harus katakan mengenai kondisi Ibunya. Dia tidak mau Ibunya tahu bahwa dia menikah karena terpaksa.

"Nanti Jefry bakal bawa kesini, dia masih ada urusan sebentar bu" Jefry terpaksa berbohong kepada Ibunya. Namun, ibu Taeyeon hanya mengangguk paham. Jefry sedikit bernapas lega karena Ibunya tidak bertanya banyak hal.

"Jefry, kamu bahagia nak? Dengan pernikahanmu?" Tanya Ibunya dengan wajah sendu dengan air mata yang mengambang di pelupuk matanya. Jefry tertohok mendengarnya ia tentu kaget dengan pertanyaan Ibunya. Berusaha untuk bersikap biasa saja ia meladeni pertanyaan Ibunya.

"Iya bu Jefry bahagia. Lebih tepatnya Jefry dan Rose. Kita sama-sam bahagia dengan pernikahan ini. Ibu doakan ya semoga kita bisa jadi keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warrahmah." Lagi dan lagi Jefry kembali berbohong tentang Rose pada ibunya. Dalam hatinya ia meminta maaf atas segala kebohongannya pada Ibunya.

"Tanpa kamu suruh Ibu akan selalu doakan kalian berdua dan maaf kemarin Ibu sama Jeno gak bisa dampingi kalian." Ucap Taeyeon. Wanita itu mulai menangis. Jefry menghapus air mata Ibunya.

Unplanned Wedding | JaeroseWhere stories live. Discover now