▪️Chapter 12 - Brother

2.9K 383 27
                                    


Halo aku update lagi dan selamat malam minggu Enjoy-

_______

Masih dengan Ibu yang tengah menanyai Rose tentang siapa yang lebih tampan antara Jefry atau Jeno. Dan Rose pun memberikan jawabannya.

"Mas J—Jefry." Ucap Rose terbata-bata lalu langsung menunduk karena malu yang langsung membuat Ibu tersenyum puas mendengarnya.

"Oh Jefry ya. Tapi, Ih kok jadi malu gitu sih wajar Rose kamu pilih suami kamu sendiri." Canda Ibu.

Rose mengangkat wajahnya yang masih bersemu merah karena pilihannya baru saja. Dia merutuki dirinya sendiri yang tiba-tiba malu dengan pilihannya. Dia juga tidak tahu kenapa mulutnya berkata bahwa ia memilih Jefry. Tidak bukan mulut tapi hatinya yang berkata bahwa ia harus memilih Jefry.

"Ibu sih.. Rose kan jadi malu." rengeknya manja.

"Iya iya. Udah ih enggak lagi." Ibu tertawa setelah berkata demikian.

Setelah itu Rose mengajak Ibu untuk berkunjung ke rumah tetangga mereka. Hari itu mereka habiskan untuk mengakrabkan diri antara mertua dan menantu perempuannya. Dan Rose bersyukur bahwa ia dikarunia seorang mertua yang baik dan sabar seperti Ibu Jefry.

Sementara di ruang guru Jefry  yang sedang berdiskusi dengan Ibu Joy masalah pembagian jam mengajar tiba-tiba merasa hidungnya gatal. Dia segera mengambil tisu yang tersedia di mejanya dan bersin-bersin. Melihat melihat Jefry yang bersin-bersin hal langsung Ibu Joy tersenyum miring.

Setelah selesai dengan urusan bersinnya Jefry langsung meminta maaf pada Bu Joy.

"Duh maaf bu, hidung saya barusan tiba-tiba gatal pengen bersin." Ucap Jefry meminta maaf. Namun bukan Bu Joy jika tidak nyeleneh.

"Iya Pak gak papa. Katanya kalo tiba-tiba bersin gitu ada orang yang lagi bicarain bapak." Ujarnya dengan riang.

Jefry malah tersenyum mendengarnya. Bu Joy memang suka begitu orangnya.

"Oh ya? kira-kira siapa ya bu? Tanya Jefry mencoba merespon mitos yang dikatakan Bu Joy. Bu Joy nampak berfikir sejenak kemudian tersenyum lebar.

"Istri bapak kali. Sedang mengagumi  kegantengan bapak." Tebak Bu Joy asal. Jefry hanya menggeleng dan tertawa kecil mendengar tebakan Bu Joy. Mana ada Rose memuji ketampanannya. Jefry tidak tahu saja padahal faktanya adalah iya,  tebakan Bu Joy tadi adalah benar adanya.

❤️❤️❤️

Sepulang dari sekolah, Jefry mulai mengurus restoran hari ini juga. Dia masih belum memberi tahu Rose mengenai ini karena lupa. Dia berencana memberitahunya nanti sepulang dari restoran. Karena dia fikir meskipun begitu Rose berhak tahu akan semua yang Jefry lakukan karena dia istrinya. Karena transparansi dalam suatu hubungan menurutnya itu penting. Meskipun ya, Jefry tidak tahu apa hubungannya dengan Rose secara spesifik.

"Lo liat deh pegawai kita disini. Selain nyari tukang masak yang emang kompeten. Gue sengaja emang cari cowok-cowok cakep yang sekiranya bisa narik pengujung disini itu contohnya dari kiri ada Lucas, Hendery, dan Dejun. Pegawai disini juga udah di training mengenai attitude mereka dalam  melayani pelanggan. Itu namanya strategi pemasaran." Ten menjelaskan  sambil menunjuk beberapa pegawai yang sedang berdiri dan Jefry mengangguk memperhatikan apa yang di jelaskan oleh Ten. Sebenarnya tadi dia sudah berkenalan dengan semua pekerja disini.

Unplanned Wedding | JaeroseWhere stories live. Discover now