▪️Chapter 33 - Can You Feel the Love Tonight

6.6K 578 255
                                    



Hai masih adakah yang masi belum tidur?

Maaf yaa telat banget nih pasti updatenya 😅

Gatau juga kenapa aku updatenya pas malam Jumat gini heuheuheu

Aku kangen banget sama spam komen kalian huhuu. Jadi, kalo gak keberatan boleh yaa diramaikan.
Makasi banyak💕💕

Happy reading~

_________

Malam ini adalah malam berbintang.
Lampu-lampu di setiap penjuru pulau dengan lilin-lilin yang terjajar rapi di meja panjang ikut menerangkan suasana malam ini.

Di dek besar yang menghadap ke arah lautan itu, disana telah terjajar kursi dan meja panjang yang diperuntukkan untuk para pengunjung untuk menikmati suasana malam di pulau. Sembari menikmati makan malam mereka, berbincang-bincang ataupun bersenda gurau.

Namun lain halnya dengan Jefry dan Rose yang sedari tadi merasakan suasana canggung. Setelah insiden kecil yang terjadi sebelum mereka berangkat tadi. Rose merasa malu karena tertangkap basah sedang mematut baju-baju itu hanya mematut saja tidak memakainya tapi dia bersumpah bahwa ia sangat merasa malu akan hal itu. Sedangkan, Jefry juga ikutan merasa canggung sekaligus bingung harus berkata apa.

Jadilah, makan malam ini mereka lewati dengan keheningan. Hanya dentingan sendok dan garpu yang terdengar dari masing-masing pihak.

Sampai pada akhirnya, Jefry pun tak tahan lagi dengan semua ini. Ia pun berdeham untuk memecah keheningan.

"Rose, mau lihat bintang, nggak? di depan situ?" tanya Jefry sembari meletakkan sendoknya di piring. Rose pun menoleh ke arah Jefry yang ada di sampingnya dan mengangguk.

"Boleh, tapi sebelum itu—" Gadis itu mengambil tisu yang tersedia di meja makan. Kemudian mendekat ke arah Jefry dan mengusap sisa-sisa krim yang menempel di sela bibir suaminya dengan telaten. Bekas makanan penutup mereka tadi.

"Ya ampun..umur berapa sih suami aku ini? Kenapa masih belepotan gini si makannya, hm?" Rose berkata dengan lembut di tengah kegiatannya.

Jefry hanya bisa tersenyum dan memperhatikan Rose yang saat ini tengah fokus menyeka sela bibirnya dengan tisu.
"Sengaja, biar di perhatiin sama istri aku yang cantik ini." ucap Jefry ketika Rose selesai dengan kegiatannya.

Rose hanya tertawa dan memukul lengan Jefry pelan mendengarnya.

Cringe, Rose tahu itu tapi entah kenapa dia masih saja terhibur oleh tingkah Jefry. Panggil saja dia gila karena dia kini menyukai semua tingkah manis Jefry padanya. Sejauh itu memang Jefry mampu merubah perasaannya. Kalau boleh di umpamakan, mungkin seperti halnya Juliet yang jatuh, sejatuhnya-jatuhnya dalam rasa cintanya terhadap Romeo.

"Yaudah, ayo." Jefry pun menggandeng Rose untuk duduk di kursi yang menghadap ke arah laut lepas dimana terpampang dengan dengan jelas laut malam beserta langit yang kini nampak cerah bertaburkan bintang itu.

"Banyak bintang malam ini." ujar Rose masih memandang bintang-bintang di langit.

Jefry mengangguk. "Iya, kebetulan hari ini gak ujan. Jadi banyak bintang."

Hening untuk beberapa saat, mereka hanya diam menikmati semilir angin laut dan pemandangan di depannya. Merekam dalam memori masing-masing sembari mengingat kenangan apa saja mereka rangkai hari ini.

Hingga ketika Rose sadar akan sesuatu, ia mulai menolehkan dirinya pada Jefry.

"Mas." panggilnya pada Jefry yang kini beralih menatapnya.

Unplanned Wedding | JaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang