▪️Chapter 30 - Plan

5K 606 315
                                    




Daebak! Jaerose shipper emang keren!
Spam komen sama vote beneran kalian di chapter kemarin, kalo bisa pertahankan guys 😭♥️
Gatau lagi dah, luv banget aku tuh sama kalian huhu💕
Makasih banyak ya pokoknya :)

Jadi, nih sebagai balasannya aku update :)



________

"Gimana rasanya? Gak enak ya?"

Jefry yang masih dengan handuk di kepalanya nampak gugup menunggu komentar Rose terhadap rasa pancake buatannya. Saat ini posisi mereka sudah kembali ada di kamar. Dan Rose kini sedang mencoba suapan pertama pancake buatannya.

Setelah mengunyah satu suapan Rose pun memberikan komentarnya.

"Eum.. enak kok. Meskipun ada rasa gosongnya dikit." Rose tertawa saat merasakan pancake buatan Jefry.

Jefry nampak mendesah. "Udah saya kira kalo tadi ada yang gosong."

Melihat Jefry yang nampak murung, Rose buru-buru meralat kata-katanya.
"Tapi enak kok, beneran. Ini gak seburuk itu."
Kemudian, di potongnya lagi sebagian pancake lalu mencoba menyuapkannya pada Jefry.

"Cobain deh Jef, aa-" Rose menyodorkan sendok ke mulut Jefry mengkode Jefry untuk membuka mulutnya.

Menghadirkan tawa kecil di bibir Jefry yang sedetik kemudian menerima suapan dari Rose. Selang beberapa saat Jefry mengangguk, menyetujui ucapan Rose.

"Iya kerasa gosong dikit. Maafin ya, saya bener-bener baru pertama kali bikin pancake. Kayaknya tadi suhunya terlalu tinggi jadi rasanya rada gosong kayak gini deh." sesal Jefry.

Rose menggeleng tidak setuju mendengarnya. "Gak papa, aku suka kok. Makasih banyak ya udah di bikinin, ayo kita abisin bareng." tawar gadis itu masih dengan senyuman yang merekah dari bibirnya.

Jefry pun mengangguk antusias dan mereka pun menghabiskan pancake itu bersama. Sesekali Rose menjahili Jefry dengan mencolek krim di pancake pada muka Jefry. Yang dibalas juga oleh lelaki itu dengan menyolek krim pada wajah Rose juga. Dan mereka tertawa bersama karena kelakuan konyol masing-masing.

Sungguh manis sekali malam ini bagi pasangan yang kini sedang dimabuk asmara itu.

Setelah menghabiskan pancake bersama.
Kini Rose bersandar di pundak Jefry yang kini juga tengah menyandarkan badannya pada kepala ranjang. Sesekali diusapnya surai sang istri yang kini tengah memainkan jemarinya. Gemericik suara hujan masih terdengar meskipun tidak sederas tadi. Sehingga kini dua insan itu saling berbagi selimut bersama dan berbagi kehangatan.

Mereka sama-sama belum bisa tertidur sehingga berakhir seperti ini. Dan juga karena kebetulan hari ini, esok, dan lusa adalah hari libur maka Jefry tidak perlu lagi khawatir untuk telat mengajar.

"Jef, aku boleh minta sesuatu nggak?" tanya Rose pada Jefry.

"Minta apa sayang?" Jefry mengusap-usap rambut Rose dengan lembut.

"Jangan pake 'saya-saya' lagi buat nyebut diri kamu. Aku selama ini berasa lagi sekolah terus jadi murid kamu masa? Berasa diajak bicara sama guru aku tuh tiap saat huhu." rengek Rose dengan raut wajah lucunya yang membuat Jefry terkekeh karena gemas melihatnya.

"Oke, mulai sekarang gak pake 'saya' lagi deh. Tapi aku boleh minta sesuatu sama kamu juga gak?"

"Apa?" tanya Rose penasaran.

"Panggil aku Mas Jefry. Seperti biasanya kamu manggil aku di depan Ibu." pinta Jefry sembari mengusap pelan rambut Rose.

Rose langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain karena malu. Namun sedetik kemudian langsung menoleh kembali ke arah Jefry.

Unplanned Wedding | JaeroseWhere stories live. Discover now