Chapter 3

1.7K 135 14
                                    

"Sial! Kenapa harus macet sih?" gerutunya tak jelas. Onyx Madara fokus jauh ke depan, menangkap pemandangan deretan mobil mewah yang lagi baris rapat dan nggak ada menunjukkan pergerakkan. Ada sih, sedikit.

Cengiran lebar mengembang di muka tuanya saat mobil-mobil di depannya mulai bergerak lancar sampai akhirnya ....

KRIEEET!

Dahi Madara yang ketutupan poni langsung kejeduk setir yang lagi dipegangnya. Ia meringis menahan sakit, lalu mengangkat kepalanya pelan-pelan. "Bangsat.." omelnya

Kejadian barusan berputar kembali di dalam pikirannya. Mau aja dia nginjak gas tiba-tiba mobil sedan berwarna hitam main muncul di hadapannya. Madara langsung nyamperin mobil sedan yang berhenti sejajar didepan mobilnya dengan tampang horornya

"Ohh.. Jadi cewek tolol yang nggak tau caranya nyetir ya?" Ucap Madara ketus, mendelik seolah bola matanya siap copot. Nggak tanggung-tanggung, sekalian mukul keras bagasi mobil sedan hitam milik wanita yang memunggunginya saat ini.

Si wanita menoleh, "Tua bangka berambut norak! Enteng sekali bicaramu, hah? Nggak minta maaf malah memaki"  ujar wanita itu yang nggak sadar diri juga dia yang salah

"He, nggak sadar diri. Ngaca dong!"ujar  Madara nggak terima. Baru aja mau ngomel lagi, Madara merasakan getaran-getaran kencang di saku kemejanya. Ia mengambil hp nya dan langsung mengangkatnya.

"Selamat siang, Uchiha-sama. Kapan anda sampai, ya? Rapat akan–"

"Baiklah, jangan banyak bicara. Tunggu saja!" kemudian segera lekas masuk ke dalam mobilnya –membanting pintunya dengan kencang.


___


"Selamat datang Uchiha-sama, kami semua sudah menunggu anda diruangan rapat-"

Madara menjetikkan jari bagaikan boss, dan sang bawahan langsung diam. Tanpa basa-basi lagi, si pemilik Uchiha corp masuk ke ruangan rapat dengan santainya.

Sang bawahan langsung berdiri hormat. Onyx Madara meneliti satu-satu bawahannya dari ujung hingga .. Demi apapun, moodnya yang udah terlanjur hancur kini makin hancur. Kenapa dalam sehari ini ia bisa bertemu dengan sosok yang sangat menyebalkan? Menurutnya

Si wanita itu pun bisa merasakan keteganggan setelah melihat siapa sosok yang mereka segani. Ternyata ...

Satu setengah jam berlalu, semuanya langsung keluar dari ruang rapat terkecuali Madara dan wanita tadi


"Si Bodoh ternyata bawahan di sini, ya? Pantas saja baru keliatan. Hanya bekerja di belakang, ngepel, nyapu 'kan? Berani sekali ikut rapat."

Nggak perlu dijelasin siapa Sang Pemilik Suara, thor rasa semua udah tahu. Dengan wajah dingin dan datarnya pria itu mendecih pelan

"Jaga bicaramu itu!"

Mau tak mau, sang wanita terpancing. Ia mendekap buku catatannya dan hendak melenggang pergi dari ruangan. Berhasil memang, tapi siapa sangka Madara malah mengikutinya.

Mulai naik darah, Wanita itu pun dengan kasar membalikkan tubuhnya dan menunjuk pria itu tepat di depan wajahnya. "Berhenti mengikutiku!"

"Ini perusahaan milikku, aku punya hak penuh."

Si wanita mundur beberapa langkah, hendak menghindar dari Madara yang terus berjalan maju memojokkannya.

"Terserah mau kemana, mau berbuat apa, dan juga ... "

MY DADDY { MADARA }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang