Chapter 10

600 67 25
                                    








My Daddy Madara

"Pagi, Pa."

Madara hanya tersenyum tipis menanggapi sapaan anak-anaknya. Entah kenapa pagi-pagi buta pria tua itu sudah mendapati salah satu wajah anaknya yang lesuh. Hendak bertanya, anak yang paling tua itu berdiri dari kursi makan dan naik ke lantai atas.

"Kenapa dia?" Tanya Madara dengan onyx yang mengarah pada kepergian Obito. Raut wajahnya masih santai, tapi jujur saja didalam lubuk hati, Madara cemas.

"Biasalah.." Sasuke menyahut remeh, "Galau Pa."

Madara tidak menanggapi dan mengambil piring. Dengan sigap, Itachi sebagai anak baik-baik, menyuruh sang ayah duduk saja. Tangannya meraih piring dan mengambil nasi dengan lauk pauk yang melimpah lalu menyodorkannya pada Madara.

"Baiklah, kau memberi makan papa seperti hulk." Ujar Madara santai.

Sasuke menahan tawa dengan lelucon garing yang dilontarkan Madara, sedangkan Shisui hanya tersenyum.

"Bagaimana kuliah kalian?" Tanya Madara disela-sela aktivitas makannya. Sadar bahwa pertanyaan itu dilontarkan Madara untuknya, Shisui dan Itachi beralih pandang menuju Madara.

"Semua nya berjalan baik. Ya kan Shisui?"

"Ahh, benar. Tenang saja, Pa." Sahutnya tersenyum.

"Ada masalah apa dengan Obito?" Tanya Madara lagi, khawatir. Onyxnya menatap Itachi dan Shisui.

"Udahlah, Pa.." Sahut Sasuke ketus, "Biasa.. pasti gara-gara cewek. Jadi cowok kok baperan."

Madara hanya mendengus. Setelah makan, ia hendak menuju ke kamarnya tetapi terhalang oleh pertanyaan yang dilontarkan Itachi. Pertanyaan yang membuat jantungnya tiba-tiba berhenti berdetak.

Ayolah, apa ia harus memasang wajah bodoh dengan semburat merah di pipinya?

"Sebenarnya siapa Tante Mei, Pa?"

Keheningan langsung menyelimuti ruang makan Uchiha. Madara bergeming. Sementara anak-anaknya menatap Madara penasaran. Bukankah kemarin mereka sudah berkenalan dengan Mei?

Hanya sekretaris, bukan?

"Cuman sekretaris, tapi papa keliatan serasi loh! Jangan lama-lama pa, undangannya!"

Bahu Madara tiba-tiba naik keatas, bergidik ngeri mengingat perkataan Obito. Menikahi Mei? Yang benar saja! Bukannya menjalin rumah tangga yang harmonis, yang ada malah bertengkar setiap hari.

Sasuke menelan makanan yang sebelumnya dikunyahnya. "Aku baru tau tante Mei jadi sekretaris baru Papa."

"Sudahlah, Papa mau istirahat. Kalian kalau mau pergi, pergi saja." Sahut Madara melangkah menjauhi ruang makan

"Pa!" Sasuke memanggil, Madara tak menghiraukan. "Padahal mau ngajak pergi bareng-bareng. Gimana menurut kalian?"

Itachi mengangkat bahu. Shisui setuju dengan ide Sasuke. Mumpung hari ini hari libur, jarang-jarang mereka pergi bersama. Bahkan hari libur pun biasanya diisi oleh Madara dengan mengerjakan tugas kantor. Tapi sepertinya tidak untuk hari ini.

MY DADDY { MADARA }Where stories live. Discover now