Chapter 17

414 53 33
                                    










Aktivitas kembali normal seperti Madara berangkat kerja, Sasuke yang pergi ke sekolah, dan kakak-kakaknya yang berangkat kuliah.

Uchiha Itachi keluar dari kelas selepas matkul. Kampusnya sama dengan kampus Obito dan Shisui. Hanya saja tempat mereka cukup jauh. Itachi berada di fakultas sains dan teknologi, jurusan matematika. Shisui juga berada di fakultas yang sama namun jurusannya berbeda, yaitu statistika.

Berbeda dengan Obito yang berada di fakultas ekonomi dan bisnis, dengan jurusan bisnis sama dengan teman peraknya, Kakashi. Jangan tanyakan soal Izumi yang juga fakultas bisnis dan menjadi adik kelas Obito.

Langkah lelaki yang sering dijuluki keriput oleh teman-temannya itu menuju ke kantin universitas. Onyxnya memandang gadis yang duduk memunggungi arahnya. Terlihat asik sendiri dengan handphone yang dibawanya.

Dan gadis berambut cokelat panjang itu tersentak saat tiba-tiba saja sebuah telapak tangan besar hinggap pada kedua kelopak matanya yang kini tertutup rapat.

"Hai,"

Gadis itu tersenyum mendengar suara yang sangat dikenalinya lalu berusaha melepaskan tangan itu dari matanya, "Itachi-kun!"

Itachi- lelaki itu tak dapat menahan senyumnya mendengar suara perempuan yang terdengar menggemaskan di telinganya.

Itachi lantas segera duduk di sebelah gadis berambut cokelat itu.

Izumi menggembungkan pipinya sebal, "Kamu katanya mau ngajak aku jalan-jalan ke mall hari libur kemarin, tapi malah nggak jadi."

"Saudara-saudara ku ribet semua. Minta liburan." Jawab Itachi dengan onyx terlihat polos, "Maaf deh, Izumi."

Dan gadis itu mendapatkan sebuah cubitan manis di hidungnya. "Sakit, Itachi-kun." Keluhnya.

"Hehehe, maaf.. Kamu ada kelas lagi nanti siang?"

"Nggak ada. Kamu mau ngajak aku nonton bioskop nih?"

Itachi mengangguk seraya meneguk kopi di hadapannya. "Oh, ya aku punya sesuatu buat kamu nih." Lelaki itu segera membuka tasnya dan mengeluarkan sesuatu yang dimaksud.

"Coklat. Sebagai permintaan maaf aku.."

Sudah dipastikan wajah gadis itu merona karena seorang Uchiha Itachi, yang memberinya coklat di siang bolong begini.

"Kita bagi dua ya, Itachi-kun." Ucap gadis itu bersemangat membuka bungkusan coklat. Dan adegan suap-menyuap terjadi sehingga para ibu-ibu kantin hanya bisa membatin.

Namun keromantisan itu sirna saat onyx Itachi menangkap empat orang yang ia kenal ternyata ada dibangku pojok. Itachi refleks agak panik dan meminta mereka pindah tempat.

"Kenapa sih, muka kamu tiba-tiba pucet. Itu kan, kakak kamu.. Obito-senpai sama teman-temannya. Santai aja kale.."

"Nggak gitu, Mi. Mending kita cari tempat lain aja."

"Kamu aneh deh. Gak jelas."

Dan Itachi mendapat semburan dari Izumi. Mereka berdua lantas pergi dan mencari tempat yang sepi. Sepi, bukan berarti mau ngelakuin yang aneh-aneh loh..

Dari kejauhan, onyx Obito nampak menyipit, memperhatikan postur tubuh seseorang dari kejauhan. Tapi saat ia ingin menyusul, tiba-tiba saja kedua orang itu sudah menghilang ditelan angin.

"Napa lu To?" Tanya temannya mengangkat alis. Lelaki perak itu mengapit sebatang rokok diantara hari telunjuk dan jari tengah. Nampak tidak peduli dengan area kampus yang seharusnya bebas asap rokok.

"To, rokok To.." Tawar lelaki berjenggot di sebelah Kakashi.

Dan Obito mengangguk, menerima tawaran Asuma. Namun tiba-tiba saja tangannya di cegat oleh tangan gadis disebelahnya. "Obito, jangan. Ada cctv loh. Hei, kalian mendingan matiin aja deh rokoknya timbang nanti kalian ketahuan dosen."

MY DADDY { MADARA }Where stories live. Discover now