Chapter 4

1K 107 28
                                    





Keheningan menyelimuti ruang makan
Uchiha yang megah. Meja kayu jati panjang dengan berbagai macam hidangan di atasnya, disantap oleh tiga orang anak bersama seorang ayah

"Hm, dimana Obito? Dia belum turun?" Tanya Madara memecah keheningan.

Shisui menelan makanan yang sebelumnya dikunyahnya. "Dia udah berangkat. Katanya mau ke kampus"

"Kampus?" Madara mengerutkan kening, "Dia belum berpamitan sama papa loh"

"Nah itu pa." Sasuke nyaut, "Hari ini kan hari libur. Kayaknya Obito ngarang dan malah pergi sama gebetannya" lanjutnya sewot seperti biasa

"Kok gitu sih? Ya bisa aja kan ada keperluan" balas Itachi, positif thinking

"Mana ada?" Sasuke mencemoh dengan nada meremehkan, "Kamarnya udah kayak bau kamar pengantin, semprot parfum sana-sini. Mau muntah gue nyiumnya"

Itachi dan Shisui tersentak bersamaan, "Jangan-jangan mau nembak cewek?" Tanya Shisui

"Ya bagus dong" ucap Madara santai menanggapi obrolan anak-anaknya sambil menyantap sarapan lezat di mulutnya. "Tandanya dia nggak ngikutin jejak papa yang kayaknya jomblo seumur hidup" balas Madara, malah curhat

Itachi tampak ragu, "Kalau begitu..bagaimana dengan wanita gila yang papa bicarakan?"

Madara menghentikkan gerakkan tangannya yang tengah memotong daging yang dilumuri dengan saus di atas piringnya. "Wanita gila? Yang aku bicarakan?"

Itachi mengangguk, "Ya, Wanita gila yang papa-"

"Sudahlah, papa malas."

Dari ekspresinya bisa dikatanya ketiga anaknya mulai tertarik dengan pembicaraan ini. "Apa yang papa lakukan? Papa mulai mendekati seorang wanita? Ceritakan, siapa dia papa" ucap Shisui merujuk.

Eh?

Mendekati wanita?

"Jangan bercanda." Bantah Madara.

"Ayolah papa, katakan pada anakmu ini siapa wanita yang membuatmu tertarik." Sahut Sasuke

"Kalau begitu bagaimana dengan kalian sendiri?" Itachi dan Shisui saling bertatapan, sedangkan Sasuke yang mau buka mulut keduluan Madara "Kecuali Sasuke yang masih bocil"

Itachi dan Shisui terkekeh melihat ayahnya malah mengalihkan pembicaraan.

"Lebih baik dari pada mengurusiku, kalian cepat selesaikan makan," ucap Madara ketus. Kemudian seusai mengelap bibirnya dengan tissue Madara pun segera bangkit dari posisi duduknya

___

Pandangannya menatap sebuah mall megah yang akan ia datangi. Ban mobilnya berdecit saat Obito menginjak pedal remnya dan sampai di sebuah parkiran mall

Obito berdehem, "Oke... Gue udah ganteng!" ucapnya pede sambil berkaca pada kamera ponsel. "Kayaknya kurang deh parfumnya.." gumamnya pada diri sendiri setelah nyium keteknya.

Srott. Srott

Srott. Srott

Srott. Srott

Srott. Srott

Oke fix, mobilnya sekarang udah bau parfum dan bikin orang lain enek nyium baunya

"Obito.. Obito..." Panggilannya pada diri sendiri, "Kisah cinta lo ternyata nggak ngenes-ngenes amat" Ucapnya sambil merapikan poninya dengan sisir. "Setelah mengumpulkan tekad berabad-abad, tetep aja gue nggak berani ngajak tuh cewek jadian"

"Dan gue gak nyangka ternyata tuh cewek yang ngajak gue buat ketemuan duluan.."

"Apa mungkin kegantengan gue ini sudah melebihi batas normal ya?" Ucapnya lagi dengan pede, Obito malah bicara sendiri dan nggak melajukan mobilnya yang dibelakangnya udah ada banyak mobil ngantri buat masuk mall

MY DADDY { MADARA }Donde viven las historias. Descúbrelo ahora