Bagaimana Caranya Menulis Cerita Fantasi dengan mudah?

314 25 2
                                    

Pembahasan kali ini mirip dengan pembahasan di bab sebelumnya, tapi di sini akan saya jelaskan lagi lebih ringkas. POIN UTAMA dari Menulis CERITA FANTASI agar lebih mudah. 

* * *

Kalau kalian melihat lapakku, maka akan sangat kentara sekali tulisan cerita fantasi yang sangat banyak. Setelah itu semuanya bertanya bagaimana bisa nulis cerita fantasi sekompleks itu? Terlebih lagi ceritaku satu sama lain saling sambung-menyambung. "KSKH" menyambung di "Gadis Di Atas Air" trus menyambung di "ECHO". Tidak hanya itu, cerita Jika Waktu Berakhir, Terra Input, Putra Naga, bahkan sampai cerita Sayap-Sayap Langit itu juga masih berkaitan satu sama lain, hanya saja zamannya, setting tempatnya juga berbeda. 

Sebelum mengetahui caranya untuk bisa menulis cerita fantasi, maka kalian harus tahu dulu bahwa cerita fantasi itu dibagi menjadi 2. Yaitu high fantasy dan low fantasy. Apa bedanya?

1. High Fantasy

Sesuai namanya, artinya khayalan tinggi. Nah, di sini cerita high fantasy merupakan cerita fantasi yang dibuat dengan cara membangun dunianya terlebih dahulu. Dunia di cerita ini memiliki apa saja. Misalnya, ras apa, sihir apa, aturan-aturan, agama, mata uang, tempat-tempat mistis, pulau-pulau larangan, benua bahkan sampai alam akhirat pun juga dijelaskan. Membangun dunianya memang butuh waktu lama, bahkan saya sendiri membangun dunia di cerita fantasi yang saya tulis itu bertahun-tahun. Baru kemudian saya baru bisa nulis akhir-akhir ini saja. 

Ciri-ciri high fantasy:

- Ras yang ada di ceritanya tidak hanya manusia, tetapi ada ras-ras lain dan mereka semua saling berinteraksi.

- Ada negara-negara dengan keunikan-keunikan tersendiri yang biasanya berbentuk kerajaan. Keunikan tersebut biasanya, negara dengan sekolah sihir terbaik sedunia. 

- Satu mata uang yang menjadi alat tukar dan berlaku di seluruh dunia.

- Ada agama-agama tertentu yang tentu saja agama yang tidak ada di dunia nyata. Dan setiap ras memiliki agama masing-masing. 

- Ada aturan-aturan politik tertentu pada setiap ras yang akan membuat tokoh mengambil keputusan-keputusan tertentu. Misalnya suku elf tidak boleh keluar dari hutan, karena kalau keluar dari hutan kekuatannya akan melemah, maka ini akan menjadi salah satu cara bagaimana sang tokoh utama nanti mengambil keputusan.

- Adanya monster-monster yang akan mengganggu setiap perjalanan sang tokoh utama. 

- Akan ada tokoh yang dipuja, bahkan hingga dikultuskan. Sama seperti di dunia nyata ketika seseorang di belahan dunia lain memuja Abraham Lincoln ataupun Karl Marx, maka di dunia yang kita buat juga harus ada tokoh yang dijunjung tinggi dan dihormati oleh semua kalangan. Boleh juga masing-masing ras punya tokoh-tokoh sendiri.

- Tujuan tokohnya sangat tinggi dan sakral. Di sini tokoh utamanya sangat menjunjung tinggi tujuannya, sehingga akan melakukan apapun untuk menggapainya. Maka dari itu sudah lumrah jika tokoh utama di cerita high fantasy akan tertatih-tatih, terjerembab, tersungkur, disiksa, dihajar sampai babak belur sampai dia mendapatkan tujuannya. 

2. Low Fantasy

Di bagian ini artinya khayalannya masih rendah. Penulis masih belum mampu memikirkan dunia fantasi karangannya yang sangat rumit. Sehingga akhirnya diambillah setting tempatnya ya di dekat kita saja, hanya saja di dalam cerita low fantasy ada sedikit aturan tambahan yang dianggap wajar oleh sebagian orang atau kelompok. Misalnya, cerita tentang siluman rubah berekor sembilan yang harus membunuh 1000 siluman jahat untuk bisa jadi manusia. Ini sebenarnya low fantasy. Atau juga cerita tentang seorang anak yang memiliki kemampuan supranatural bisa melihat masa depan. Ini juga termasuk low fantasy. Sebab hanya aturan-aturan kecil saja yang ada, bukan aturan besar yang ada. 

Ciri-ciri cerita low fantasy:

- Settingnya masih di dunia kita, tapi ada sedikit aturan yang dijunjung oleh sebagian kelompok manusia. 

- Rasnya terbatas, misalnya manusia saja atau manusia dan peri. Atau ras yang lain. Intinya tidak sebesar high fantasy. 

- Tidak repot-repot memikirkan agama dan perpolitikan antar ras.

- Mata uang bisa beragam, karena masih di dunia kita.  

- Monster-monster bisa ada bisa tidak. Tergantung arah perkembangan cerita, tapi biasanya monster yang ada tidak sevarian yang ada di high fantasy. 

- Tidak ada tokoh tertentu yang dipuja. Kalaupun ada, maka biasanya tokoh tersebut tidak akan dikenal secara luas, hanya tokoh utama atau kelompoknya saja yang mengetahui tokoh tersebut. Misalnya siluman rubah ekor sembilan sangat memuja pendahulunya yang memiliki kekuatan luar biasa dan sifatnya bijaksana. Tentunya siluman hanya dikenal di bangsa siluman saja, tak dikenal oleh bangsa manusia.

- Tujuan tokohnya tidak sesakral high fantasy. Di low fantsay cerita yang berkembang dalam lingkup yang lebih kecil, sehingga tujuan tokohnya tidak sampai mempengaruhi banyak hal di dunianya. Beda dengan high fantasy yang mana perjuangannya akan mempengaruhi seluruh elemen di dunianya. 

Lalu bagaimana selanjutnya?

Dari sini sudah tahu kan arah membuat cerita fantasi? Kalau kalian memang ingin membuat cerita high fantasy, maka mulailah dari memikirkan ras-ras yang ada di duniamu. Setelah itu, kerajaan-kerajaan, kalau perlu gambar benua dan petanya. Semakin detail kamu membuat dunianya, semakin berbobot dan luar biasa ceritamu. 

Kalau kamu membuat cerita low fantasy, buat karaktermu struggle beradaptasi dengan aturan dunia manusia. Itu akan menjadi poin gregetnya, terlebih lagi misalnya tokohmu suka ama ras lain. Misalnya kalau rasnya siluman, maka suka ama manusia dan sebaliknya, kalau rasnya manusia suka ama siluman. Ceritain saja seputar itu. 

Dan ingat meskipun ceritamu adalah cerita fantasi, tetap kisahkan ceritamu dengan masuk akal. Biasanya cerita-cerita fantasy akan sangat blunder bagi penulis. Mereka membuat Deus Ex Machina yang mengakibatkan cerita malah tidak masuk akal. Apa itu Deus Ex Machina?sepertinya sudah saya bahas di bab lain. Coba baca-baca lagi.

Masih tetap sih, bikin premis, plot, outline dan lain-lain. Intinya Menulis cerita fantasi harus membangun dunia dulu. Baik itu high fantasy maupun low fantasy. Tahapannya memang lebih panjang dari sekedar nulis cerita fiksi biasa. But it's fun though

Sekian.

Panduan MenulisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang