Kalimat Majemuk

738 45 3
                                    

Kali ini kita dalam pembahasan yang sedikit serius tapi santai. Kalau kalian pernah sekolah pasti diajari tentang kalimat majemuk saat pelajaran bahasa Indonesia. Kecuali, Anda tidur pas pelajaran seperti saya. Wakakakaka.

Anyway, ternyata kalimat majemuk itu sering kita jumpai lho secara tidak langsung, baik di novel, iklan, buku pelajaran dan lain-lain. 

Apa itu kalimat majemuk? Dalam pengertiannya kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki dua klausa atau lebih. Eh, apa itu klausa? Astaghfirullah, ketahuan kan kalau pas pelajaran bahasa Indonesia tidur? wkwkwk. Klausa itu susunan kalimat yang terbentuk dari subjek, predikat, objek, keterangan atau pelengkap. Kita biasa menyebutnya SPOK. Paham kan? 

Nah, kalimat majemuk sendiri macamnya banyak, yaitu:

1. Kalimat Majemuk Setara

2. Kalimat Majemuk Bertingkat

3. Kalimat Majemuk Campuran

Kalimat Majemuk Setara

Kalimat Majemuk Setara ini adalah kalimat majemuk yang mana dihubungkannya dengan konjungsi. Sebentar bro, konjungsi itu apa? Konjungsi itu adalah kata penghubung. Kenapa? baru tahu kalau kata penghubung itu konjungsi namanya? Padahal sudah sering make ya? Sama, saat saya kembali membaca-baca tentang kalimat majemuk saya juga baru ingat apa itu konjungsi.  

Kalimat majemuk setara ini biasnya memakai konjungsi sementara, dan, lalu, kemudian.

Contoh penggunaan kalimat majemuk setara:

1. Wati menonton televisi

2. Ibu memasak di dapur

Kalimat Majemuk Setara: Wati menonton televisi, sementara ibu memasak di dapur. 

Kalimat 1 dan 2 merupakan kalimat utuh yang bisa berdiri sendiri. Namun, karena peristiwa di kalimat 1 dan 2 terjadi dalam waktu yang bersamaan, maka bisa digabungkan dengan konjungsi, hingga menjadi kalimat majemuk setara.

Jadi, syarat untuk 2 kalimat atau lebih bisa menjadi kalimat majemuk setara adalah kejadian di dalam kalimat tersebut terjadi pada waktu yang bersamaan. Selain itu jangan gunakan konjungsi untuk 2 kalimat atau lebih yang kejadian di dalam kalimat tersebut tidak terjadi secara bersamaan.

Kalimat Majemuk Setara juga ada bentuk yang lain. Kalau yang kita lihat di atas tadi adalah contoh kalimat majemuk setara yang normal, karena cukup digabung dengan kata penghubung, tapi dengan klausa masing-masing kalimat masih ada dan lengkap. Versi yang berikutnya disebut sebagai Kalimat Majemuk Rapatan.

Kalimat Majemuk Rapatan

Kalimat Majemuk Rapatan adalah bentuk lain dari kalimat majemuk setara, tetapi klausa di kalimat-kalimat yang ada di dalamnya dihilangkan agar lebih ringkas, serta dihubungkan dengan konjungsi.

Contoh:

1. Ida menonton konser di gedung.

2. Iwan menonton konser di gedung.

3. Joko menonton konser di gedung.

Kalimat Majemuk Rapatan: Ida, Iwan dan Joko menonton konser di gedung.

Jelas ya? Lanjut ke Kalimat Majemuk Bertingkat.

Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat Majemuk Bertingkat ini berbeda dengan Kalimat Majemuk Setara. Kalimat Majemuk yang mana kalimat ini ada induk kalimat dan anak kalimat, serta peristiwa yang terjadi di kalimat ini tidak terjadi secara bersamaan atau tidak setara. Nah, bedanya dengan kalimat majemuk setara adalah apabila induk kalimat dan anak kalimat dipisah maka anak kalimat tidak akan punya arti. Sebab anak kalimat tidak memiliki klausa yang lengkap. 

Panduan MenulisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang