Kenapa Ceritamu Tidak Tamat?

229 31 0
                                    

Dari tips dan trik menulis yang sudah saya tulis sebelumnya, dari mulai membuat premis, sinopsis dan outline/kerangka karangan, maka sudah dipastikan ceritamu sudah kelihatan ENDING-nya. Sebab, orang yang telaten membuat hal-hal tadi, pasti sudah bisa tahu bagaimana ending ceritanya, berbeda dengan orang yang tidak membuatnya. Dia tidak tahu ending ceritanya seperti apa. Gambarannya saja tidak ada.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kenapa cerita tidak tamat.

1. Writer Block. Apalagi kalau bukan writer block. Males dan sebagainya membuat seseorang memiliki writer block. Akibatnya ceritanya nggak tamat-tamat. Eit, tunggu dulu. Sakit dan kebentur urusan pekerjaan itu juga writer block. Kalau sakit saya sarankan memang tidak harus menulis. Buat tubuh istirahat cukup, baru kemudian nulis. Begitu juga bagi mereka yang kena deadline, kerjain dulu deadlinenya, setelah itu komitmen untuk nulis. Sebenarnya bisa saja ketika kalian kena deadline numpuk, selesaikan deadlinenya, dan setelah itu selesai kasih penghargaan untuk kalian dengan menulis. Saya yakin menulis akan jadi lebih mudah.

2. Kehabisan ide. Sebagaimana yang sudah saya jelaskan di awal. Seorang penulis akan kesulitan menuliskan ending sebuah cerita saat dia kehabisan ide. Ide ini adalah bagaimana cara dia mengangkat sebuah ide menjadi cerita yang bisa dieksekusi. 

3. Mengubah outline di tengah jalan, sehingga mengaburkan maksud ending bahkan mengubah endingnya. Ini sudah menjadi hal yang lumrah. Kamu harus berpikir seribu kali sebelum mengubah outline di tengah jalan. Ini berbahaya, terlebih jika kamu tidak punya persiapan yang matang untuk menamatkan ceritamu. Alhasil ceritamu bakalan stuck. 

4. Logika yang rusak. Cerita boleh fiksi, boleh fantasi, boleh berhalu, tapi ingat logika harus tetap main. Cerita tanpa didasari logika akan cenderung banyak plot hole, cerita yang terlalu banyak plot hole akan mengakibatkan penulis bingung mengeksekusi ending cerita. Kalau toh nanti bisa ending, endingnya sangat jelek. 

5. Cerita yang terlalu berkembang. Ini bahaya sekali, sebuah cerita yang berkembang menjadi gendut dan besar, sebenarnya tidak lain karena ide-ide liar. STOP ide liarmu! Kalau idemu bisa dieksekusi dengan sedikit perubahan lakukan, tapi jika perubahan itu bisa membuat perubahan besar, mending simpan saja atau buang sekalian. Ceritamu bisa-bisa akan sangat panjang dan tidak tamat-tamat. Memang dalam platform menulis online, biasanya kita dituntut untuk bisa bercerita lebih banyak, semakin panjang akan lebih mendulang dollar. Berbeda dengan buku ctak, yang mana para penerbit butuh duit untuk mencetak buku, sehingga ada batasan halaman, batasan sampul, batasan kata yang harus diketik. Tidak setiap penulis novel bisa menulis sampai 1.000 halaman, demikian juga tidak setiap penerbit akan mencetak 1.000 halaman. Mereka ada analisa risiko, analisa profit and loss. 

6. Tidak ada perencanaan yang matang saat menulis cerita. Bisa jadi karena kamu asal-asalan mengeksekusi cerita ini sehingga stuck. Saya juga ada cerita yang ditulis asal-asalan di wattpad ini. Anda sudah bisa melihat di library saya. Kebanyakan saya stuck dan tidak dilanjutkan lagi. Selain ada proyek yang memang harus saya eksekusi dulu, ternyata saya juga malas untuk bisa melanjutkan lagi. 

Demikian mungkin sedikit hal yang menjadi alasan kenapa cerita tidak tamat. Kita bisa belajar, bahwa meskipun penulis yang sudah lama menulis, mereka juga bisa stuck, masih kena writer block. Mbak Dewi Lestari saja bisa stuck, apalagi saya yang cuma remahan rengginang. 

Panduan MenulisWhere stories live. Discover now