Menentukan Sudut Pandang

4.8K 154 28
                                    

POV atau bisa dikatakan Point of View atau cara pandang seorang penulis menyampaikan ceritanya. POV ini ada 3 macam, yaitu POV orang pertama, orang kedua dan orang ketiga.

Sudut Pandang Orang Pertama

Pandangan orang pertama ini tokoh utamanya adalah "aku". Novel dengan pandangan orang pertama ini harus lebih cerewet dalam menceritakan segala sesuatu yang dirasakan dan dialaminya. Biasanya kalau penulis ingin agar pembaca menikmati pengalaman yang lebih mengena sesuai dengan ceritanya, maka penulis lebih memilih PoV orang pertama.

Contoh novel yang memakai PoV orang pertama adalah Sherlock Holmes, juga novel-novel Hercule Poirot, ada juga novel Girl on The Train.

Keuntungan novel dengan menggunakan PoV orang pertama:

1. Ceritanya lebih mengena dan dirasakan.

2. Ceritanya bisa lebih twist dan pembaca akan disuruh untuk menebak-nebak sifat dari tokoh utamanya.

3. Cerita yang memakai sudut pandangan orang pertama terasa lebih alami. Karena tingkah polahnya benar-benar diceritakan seolah-olah pembaca juga melakukannya.

4. Gaya bahasa yang dipakai bisa tidak formal atau memakai bahasa gaul. Sehingga penulis tidak perlu dipusingkan dengan tulisan baku bagi mereka yang tidak terbiasa. Tapi terus terang saya sendiri malah cenderung tidak suka tulisan yang tidak baku.

5. Penulis akan lebih mudah untuk membagi kondisi di mana sang tokoh berpikir, emosi dan saat ketika baper.

Kelemahan sudut pandang orang pertama adalah:

1. Terbatas. Karena kita tidak tahu apa yang dipikirkan oleh tokoh lain, kita juga tak tahu apa yang dialami oleh tokoh lain di saat kita tak memperhatikannya. Namun sebagian penulis cerita mengakalinya dengan menggunakan Multi PoV. Nanti akan saya jelaskan apa itu Multi PoV.

2. Membutuhkan pendeskripsian yang mendetail. Ini yang terkadang sulit untuk dilakukan. Tokoh utama "aku" harus benar-benar bisa menggambarkan keadaan yang sedang dilihatnya, sekaligus yang sedang dirasakannya. Biasanya hal ini menyulitkan bagi penulis pemula. Makanya penulis-penulis pemula yang menggunakan tokoh "aku" biasanya cenderung kaku dalam menjelaskan berbagai situasi dan kondisi yang sedang dialami sang tokoh.

3. Ketegangan yang dirasakan hanya satu arah. Artinya kita hanya merasakan ketegangan satu tokoh saja, padahal ketegangan juga harusnya dirasakan oleh tokoh yang lain. Maka dari itu ketika membaca novel Sherlock Holmes kita hanya tahu bagaimana isi pikiran Dr. Watson yang hanya berpikir tentang polah tingkah Sherlock Holmes, padahal saat itu Sherlock sedang dalam keadaan tegang yang luar biasa ketika menghadapi Moriarty.

Sudut Pandang Orang Kedua

Pada tahun 1990-an, saya pernah membaca novel "Pilih Sendiri Petualanganmu" bahasa Inggrisnya "Choose Your Own Adventure" karya Edward Packard dan R.A. Montgomery yang diterbitkan oleh Gramedia. Buku ini cukup laris waktu itu dimana tokoh utamanya adalah "Kamu/kau".

Buku ini melompat dari satu halaman ke halaman lain sesuai dengan pilihan yang kita pilih di setiap babnya. Bukunya cukup menarik dan saya tidak pernah berhenti untuk membaca buku ini berulang-ulang dulu ketika masih remaja. Entah apakah Gramedia masih menerbitkan buku ini lagi ataukah tidak.

Sudut pandang orang kedua ini cukup unik. Karena tokoh "kamu" dibatasi atau dikendalikan oleh penulis. Padahal sebagai "kamu" seharusnya pembaca bisa mengendalikan diri mereka sendiri. Namun keputusan yang dibuat dikendalikan oleh si penulis. Mau bagaimana lagi ini adalah buku ciptaan penulis.

Keuntungan menggunakan sudut pandang orang kedua:

1. Pembaca diajak langsung berpetualang di dalam karya penulis.

Panduan MenulisOnde histórias criam vida. Descubra agora