36. Kutukan Sultanku Marah

75 6 3
                                    

"Elleana, lancang sekali kamu!" bentak Kukuh saat mendapati Elleana berdiri mematung melihat ke arahnya.

Melihat Elleana yang shock membuat Eci kalangkabut, perempuan itu dengan cepat mendorong tubuh Kukuh agar menjauh.

"Oh tidak, otak polosku ternodai oleh kakakku sendiri," ucap Elleana menutup matanya. Dengan kesal Kukuh melemparkan bantal pada Elleana tepat mengenai wajah adiknya itu.

"Gak usah sok polos jadi orang. Ngapain kamu ke sini? Mengganggu kenikmatan orang saja. Kalau kamu mau yang nikmat-nikmat, cepat nikah sana! Jomblo mulu kelihatan gak laku," omel Kukuh dengan sadis.

"Heh siapa yang mikir nikmat-nikmat? Jangan mentang-mentang di otak kamu hanya ada kenikmatan, kamu menyamaratakan dengan otak orang lain. Aku masih waras, jomblo bukan karena gak laku tapi seleraku sangat berkelas," jawab Elleana tidak mau mengalah. Enak saja gadis secantik dirinya dikatai tidak laku.

"Terlalu banyak gaya," cibir Kukuh menjauh dari tubuh Eci.

"Pergi kamu dari sini, Mas! Kamu gak kuat sewa hotel apa mau nganu kok di kamar orang."

"Heh ini rumahku kala kamu lupa," sinis Kukuh.

"Sudah-sudah, kenapa malah kalian yang bertengkar?" tanya Eci dengan geram. Eci beranjak berdiri, dia mendorong Kukuh untuk keluar dari kamar.

"Kok aku diusir sih? Aku kan mau tidur sama kamu," ucap Kukuh merengek.

"Gak ada tidur bareng sebelum sah. Sekarang tidurnya terpisah dulu, baru kalau sudah sah mau nempel sampai masuk juga gak apa-apa," ujar Eci.

"Utututu gak sabar akutuh pengen mempertemukan anuku dan anumu biar bisa anu-anuan," ucap Kukuh mencubit pipi Eci dengan gemas.

Sedangkan Elleana yang melihat kegilaan kakak dan calon kakak iparnya hanya bisa bereskpresi ingin muntah. Elleana berdoa semoga tidak menemukan cowok yang sejenis dengan Kukuh, bisa makan hati kalau cowoknya modelan kakaknya itu. Di otaknya hanya terpikir penyatuan dua jenis alat kelamiin.

"Sanaan cepet, aku sudah ngantuk nih!" ucap Eci saat Kukuh tidak kunjung keluar kamar.

"Jangan lupa besok bangunin aku, yah. Bangunin pakai kecupan yang hot!" titah Kukuh.

"Masih sempet-sempetnya mikir hot. Kamu gak malu apa ada adik kamu?" kesal Eci menghentakkan kakinya.

"Biarkan dia iri. Oh iya, kalau tengah malam kamu membutuhkan kehangatan, datang aja ke kamarku, gak dikunci," ujar Kukuh mencuri ciuman pipi Eci sekilas.

"Dasar otak rusuh!" maki Elleana dan Eci barengan. Kukuh tidak peduli, lak-laki itu segera ngacir menuju kamarnya.

"Mungkin sekarang tidur terpisah, besok kalau sudah sah tidak akan aku biarkan anuku dan anumu terpisah," ucap Kukuh merebahkan tubuhnya ke ranjang besar miliknya.

Kukuh menarik selimut untuk segera tidur. Lumayan dia sudah mendapat ciuman pipi dari Eci, dan pastilah tidurnya kali ini akan lebih nyenyak.

Di sisi lain, Elleana menata badcovernya yang acak-acakan dengan perasaan yang dongkol. Eci membantu Elleana mengambil selimut yang ternyata jatuh ke lantai. Sungguh Kukuh sangat ganas, cuma begitu doang ranjang sampai acak-acakan.

"Kalian ngapain aja sih sampai acak-acaan begini?" tanya Elleana merebahkan tubuhnya ke ranjang setelah memberesinya.

"Gak ngapa-ngapain, cuma lagi pengen nyosor tuh masmu," jawab Eci yang ikut merebahkan tubuhnya.

Eci sangat mengantuk, perempuan itu ingin memejamkan matanya. Namun terhenti saat suara notifikasi terdengar dari hpnya. Eci meraih hpnya yang ada di nakas, ada pesan teks dari penghuni kamar sebelah.

Pelan-pelan, Mas!Where stories live. Discover now