"Sora?"
Yoongi memanggil nama itu saat mata mereka saling bertemu.
Sora terlihat bingung, Yoongi memegang erat tangan istrinya.
Wajah Sora berubah sedih, tiba-tiba dia menangis, jelas saja Yoongi panik tidak tahu apa masalahnya Sora menangis tanpa bisa di hentikan.
"Hei? Kenapa nangis?" Yoongi mengusap kedua pipi Sora yang basah.
Sora malah membalas dengan pukulan tanpa tenaga bertubi ke dada Yoongi, pria itu semakin bingung dengan kelakuan Sora.
"Ada apa, Sayang?" Tanyanya sabar.
"Kau jahat! Teganya kau selingkuh dengan Eunbi!"
"Eunbi?" Yoongi mengerutkan kedua alisnya sembari menangkap kedua tangan Sora agar berhenti memukul, dia khawatir tangan Sora akan berdarah.
"Sebentar, jangan banyak gerak tanganmu masih di infus." Yoongi menghentikan Sora.
"Kenapa kau nangis? Siapa Eunbi?"
"Jangan pura-pura bodoh! Kau berhubungan dengannya sampai dia hamil!" Sora masih berderai air mata.
"Hamil?" Yoongi semakin tidak mengerti apa yang dikatakan Sora.
Sora berdecak sebal. "Aku mau kita cerai."
"Tunggu, tunggu. Sayang, sepertinya kau masih belum sadar."
"Jangan cari alasan."
"Sora, kau baru saja sadar." Jelas Yoongi singkat. "Kau koma hampir tiga bulan."
Sora terdiam, sungguh dia tidak mengerti apa yang terjadi padanya.
"Dengarkan aku dulu." Ucap Yoongi lembut membawa tangan Sora yang masih terinfus ke dalam genggaman.
"Mungkin kau mimpi--"
"Mimpi apanya? Jelas-jelas kau berhubungan dengan Eunbi setelah aku meninggal." Masih tidak bisa percaya apa yang dikatakan Yoongi.
"Meninggal?" Yoongi memiringkan sedikit kepalanya.
"Iya! Aku meninggal."
Yoongi tertawa kecil sampai menunjukkan gigi-gigi putih nan manis.
"Lalu, aku sedang bicara dengan mayat, begitu?"
Sora mengerutkan dahinya. "Kenapa?"
"Kalau kau sudah meninggal, lalu yang berbicara di hadapanku ini siapa?" Menahan tawanya agar tidak meledak melihat wajah lucu Sora.
Yoongi menangkup wajah tirus Sora namun tetap cantik dimatanya.
"Kau tidur, sayang lama sekali. Aku hampir gila menunggumu yang tak kunjung bangun." Tatapnya lembut.
"Jadi?"
"Maaf aku harus mengatakannya sekarang, kau keguguran lagi, Jonghyun dalang semuanya."
Sora langsung menyentuh perut ratanya, di mimpi itu dia juga keguguran sampai meninggal.
"Dokter terpaksa mengangkat rahimmu agar tidak terjadi pembusukan, setelah operasi kau tidur lelap sekali, aku pikir kau akan sadar besoknya. Tapi, aku melihatmu bangun hari ini." Jelasnya pelan juga lembut.
"Dimana Yoora?" Tanyanya takut. "Berapa umurnya sekarang?"
Yoongi tersenyum kecil. "Yoora dibawa Han dan Kyu Ri ke rumah mereka. Sementara ini mereka yang rawat, kasihan Yoora. Oh, dan tentunya dia masih menggemaskan."
"Ke rumah Han dan Kyu Ri?"
Yoongi seperti ingat satu hal, menarik nafas menjelaskan lagi pelan-pelan.
"Semuanya sudah pesimis dengan kondisimu. Awalnya Han dan Kyu Ri mengundurkan acara pernikahan mereka sampai kau sadar, tapi kondisimu yang tidak ada perkembangan dan bahkan beberapa kali memburuk membuat kami pasrah. Aku meminta pada mereka untuk tidak menunggumu sampai sadar, dan semua keluarga sepakat dan memilih upacara biasa saja."
Yoongi mengusap punggung tangan Sora. "Disaat yang lain sudah pasrah dengan kondisimu, aku tidak bisa. Bahkan dokter menyarankan untuk melepas alat bantu pernafasan, aku tidak siap. Aku belum bisa hidup tanpamu."
"Aku tidak sadar selama itu?"
"Tidak sayang, kau hanya lelah, butuh banyak istirahat tidak apa." Menenangkan dengan lembut.
"Maaf." Sora tak tahu minta maaf karena apa, mungkin terlalu mendadak menerima informasi secara bertubi.
"Kau tahu?" Yoongi mengubah topik agar Sora tidak bersedih lagi. "Yoora selalu mengganti bunga di vas itu. Dia tahu kau suka bunga."
Sora menaruh perhatiannya pada objek yang di tunjuk Yoongi, senyuman manis langsung muncul diwajahnya, bunga mawar berwarna pink menghiasi meja di samping tempat tidurnya.
"Aku rindu dengannya, Oppa."
"Iya, kita akan segera bertemu dengannya yang penting kau sembuh dulu. Kami semua merindukanmu."
*****
Woi lah !!!! Tiba² pengen nulis ini 🤣🤣🤣🤣🤣
Rusuh ya rusuh dah lu semua 🤣🤣🤣
Bai bai 👋
💜💜💜💜💜
