Single Dad

655 64 51
                                    

*Terinspirasi dari lagu Let Go - BTS*








Hai... apa kabar? Baik? Aku sudah menduga hal itu, sepertinya kau sangat bahagia disana ya.

Kami berdua baik-baik saja, kami akan mengunjungimu segera.

Rindu? Tentu saja. Aku sangat merindukanmu, semua kenangan tentang dirimu seperti tato bagiku, tidak akan bisa hilang.

Yoora sudah lulus dengan nilai terbaik, dia sangat pintar persis seperti dirimu. Aku sangat bahagia memiliki anak seperti dirinya, mungkin sekarang kau bisa menyombongkan diri karena itu semua menurun darimu.

Tapi, satu hal yang aku khawatirkan. Yoora sangat ingin kuliah di Korea, bagaimana menurutmu? Dia bilang padaku sudah terlalu jenuh tinggal disini, padahal aku masih ingin disini karena bisa mengenang pertemuan kita pertama kalinya.

Ah, membayangkannya saja aku semakin merindukanmu.

Kenapa waktuku lama sekali, aku ingin cepat-cepat bertemu denganmu.

Walaupun kau pasti akan marah padaku karena meninggalkan Yoora sendirian, baiklah, aku akan menemuimu saat Yoora mendapatkan seseorang yang bisa menjaganya dengan baik, seperti kau menjagaku.

Sora...

Bisakah kau datang ke mimpiku sekali saja. Aku sangat merindukanmu, ingin memelukmu, aku tidak tahu bagaimana aku bisa bertahan tanpa dirimu. Atau kau marah padaku sampai tidak ingin menemuiku?

Maafkan aku.

Kumohon, hadirlah di mimpiku.

Hatiku tidak lagi mempunyai massa, kau membawa seluruh perasaanku bersamamu.

Maaf, rindu ini tidak bisa aku bendung lagi.

Aku sangat merindukanmu.

Yoongi menutup buku bersampul coklat yang selalu dia bawa kemanapun. Buku yang menjadi saksi bisu ungkapan perasaannya selama ditinggalkan oleh Sora, istrinya.

Dia duduk di salah satu bangku taman. Tak peduli seberapa dingin cuaca diluar sana, dia hanya menikmati waktu demi menulis surat untuk kekasih hidupnya.

Yoongi menghapus air matanya yang tak sengaja menetes saat mengenang Sora, dia sangat merindukan istrinya, sampai tak bisa lagi menahan air matanya. Semua masih seperti mimpi baginya, jika sudah mulai gila, dia akan berpikir akan terbangun dari mimpi buruk ini.

Hal yang tidak akan pernah terjadi.

Matanya memandang kosong orang-orang berlalu-lalang, berjalan terburu karena dingin yang menusuk kulit. Beberapa orang melihat Yoongi aneh karena duduk sendirian disaat suhu sedang dingin-dinginnya.

Sebuah tangan menyodorkan sebuah minuman panas padanya, lalu mengambil minuman tersebut dengan senyuman manis, walau tak lebar tapi sangat manis bagi siapa saja yang melihatnya.

"Appa bisa terkena hipotermia jika terlalu lama diam disini, ayo kita pulang."

Yoora segera menarik tangan ayahnya lalu memeluk lengan itu bahagia, sekaligus menghangatkan tubuhnya yang hampir membeku. Sekilas Yoora melihat ayahnya membawa buku yang selalu ada sejak ibunya pergi meninggalkan mereka, waktu itu Yoora belum mengerti apa yang terjadi, sampai akhirnya Yoongi mulai menjelaskan semuanya perlahan.

Yoora ingat bagaimana ayahnya berusaha keras untuk tidak menangis ketika mengatakan hal tersebut, menyampaikan dengan nada pelan juga lembut sesekali di selingi oleh senyuman kecil yang meyakinkan Yoora jika ayahnya tidak baik-baik saja.

Min's Love ✔Where stories live. Discover now