Yoora

858 88 12
                                    

Rasa hangat menguar dari tubuh Yoongi sejak dia menyelesaikan penampilan terbaik yang dia perjuangkan sekuat tenaganya. Sora bisa merasakan jika Yoongi sedang tidak baik, tubuhnya hangat menandakan dia sedang demam. Sora tidak banyak bicara akhir-akhir ini dengan Yoongi, alasannya karena dia merasa sedih ketika mengatakan sesuatu dengan berulang kali tanda memburuknya pendengaran Yoongi.

Tidak ada yang tahu jika Yoongi mengalami cedera telinga, alat bantu dengar yang dia gunakan sedikit membantunya, juga dia tidak ingin memberitahu rasa sakitnya dengan yang lain.

Sora memberikan obat pereda nyeri juga penurun panas untuk Yoongi, setelahnya pria itu istirahat di tempat tidur. Mereka juga baru saja sampai di Hotel setelah menyelesaikan konsernya, sebelum tidur Yoongi berusaha secepat mungkin membersihkan dirinya, setelahnya dia langsung berbaring tanpa mengeringkan rambutnya terlebih dahulu.

Kesal melihat Yoongi yang tidak memperhatikan kesehatannya, Sora berinisiatif mengambil pengering rambut lalu mengeringkan rambut Yoongi diatas tempat tidur. Sora melihat tubuh lelah Yoongi, dia tahu cedera telinga yang di hadapinya bukanlah hal mudah untuk di lalui, apalagi ketika dia tahu bahwa peluang sembuh lebih kecil. Entah kenapa Sora ingin Yoongi tetap menjalani operasi itu, karena menurutnya angka sembuh bukanlah angka kecil di bawah dua puluh persen, tapi sekitar empat puluh persen. Dia harus bisa bertindak lebih lagi untuk membujuk Yoongi.

Dering ponsel Sora menghentikan aktivitas mengeringkan rambut Yoongi, sepertinya Yoongi sudah lelap dalam alam mimpinya. Sora mengambil ponsel itu dan menemukan nama mertuanya disana, saat itu juga perasaan Sora tidak enak.

"Ya, Eomma."

"Apa aku menganggu waktumu?" Tanya ibu Yoongi khawatir tanpa basa-basi.

"Tidak. Aku baru saja menyelesaikan pekerjaanku. Apakah Yoora baik-baik saja?" Sora bingung sendiri kenapa pertanyaan itu keluar dari mulutnya.

"Itu hal yang ingin Eomma sampaikan padamu." Terdengar suara helaan nafas berat lalu dia melanjutkan kalimatnya. "Yoora sekarang di rumah sakit, sudah dua hari. Dia mengalami radang paru-paru."

Jantung Sora seakan lepas dari tempatnya, cobaan apalagi ini? Semua seperti terus menerus menyerangnya tanpa henti, Yoongi yang cedera telinga dan Yoora yang mengalami radang paru-paru, Tuhan benar-benar sedang menguji dirinya.

"Sudah dua hari? Kenapa Eomma tidak bilang dari awal?"

"Aku takut membuat kalian khawatir, aku bahkan tidak ingin memberitahu hal ini tapi karena dia tidak berhenti memanggil namamu itu membuatku sangat sedih, aku harap kau bisa pulang sebentar melihatnya."

"Oh, Tuhan." Gumam Sora sembari meremas rambutnya.

Bagaimana dia akan pulang jika seseorang disini sangat membutuhkannya, satu sisi dia juga tidak mungkin untuk tidak melihat anaknya yang masuk rumah sakit, Sora dilema sekali.

"Bagaimana dia bisa mengalami radang paru-paru?" Sora mencoba lebih tenang agar bisa berpikir jernih.

"Ini sebenarnya salah kami, waktu itu dia banyak sekali makan es krim malamnya dia batuk, sewaktu kami periksa dia mengalami radang tenggorokan, dokter meminta kami datang dua hari kemudian tapi kami keliru. Kami datang di hari ketiga, yang ternyata sudah meradang ke paru-paru." Suara ibu Yoongi terdengar menyesal dan juga sedih, Sora mengerti perasaan itu. "Eomma minta maaf tidak bisa menjaganya dengan baik."

"Eomma jangan minta maaf. Aku akan bicarakan ini dengan Yoongi Oppa, aku akan segera kesana jika semuanya selesai."

"Baiklah, jaga diri kalian."

"Eomma juga jaga kesehatan." Sora segera memutuskan sambungan teleponnya.

Sora mengambil sebotol air minum lalu menenggaknya hingga setengah, tiba-tiba saja dia merasa haus. Dia ingin sekali menangis, tapi itu tidak bisa dia lakukan sebab ada dua orang yang sangat membutuhkannya saat ini, tidak mungkin dia menangis, dia tidak mau terlihat lemah.

Saatnya dia harus lebih kuat untuk kedua orang yang di sayanginya.

🍁🍁🍁

Hari ini Bangtan mendapat hari libur, sebagian member menghabiskan waktu dengan pergi ke tempat wisata yang ada di kota tersebut. Berbeda dengan Yoongi dan Sora yang menghabiskan waktu untuk menikmati kuliner khas, awalnya Sora tidak ingin ikut, dia tidak bisa menikmati kesenangan di saat anaknya sedang sakit. Melihat keadaan Yoongi yang terlihat jauh lebih baik hari ini membuatnya tidak tega menghancurkan mood suaminya itu.

Sora juga belum mengatakan keadaan Yoora karena takut akan memperburuk keadaan Yoongi, jadi ini adalah saat yang tepat untuk Sora mengatakan keadaan Yoora.

"Oppa, kau bisa mendengarku?" Tanya Sora hati-hati takut Yoongi akan tersinggung.

"Ada apa?" Balasnya datar sembari melahap makanannya.

"Yoora sekarang di rumah sakit." Ucapnya takut dan menantikan ekspresi seperti apa yang akan muncul.

"Apa?" Dia menghentikan kunyahan di mulutnya.

"Eomma menghubungiku tadi malam, Yoora sudah dua hari di rumah sakit karena radang paru-paru. Kau sudah tidur, aku tidak ingin mengganggu istirahatmu."

Yoongi meletakkan garpu makannya, dia terlihat seperti seseorang yang khawatir, takut, juga bingung. Dia tidak mengatakan apapun, dia hanya diam seperti memikirkan sesuatu.

"Bolehkah aku ke Daegu?"

"Hanya tinggal satu konser lagi, bisakah kau menahan diri untuk tidak pulang?" Sora sudah menebak hal ini, Yoongi membutuhkannya. "Bukan aku tidak punya hati, Eomma bisa menjaganya sementara."

"Tapi Yoora ingin aku pulang."

"Sora, saat ini hanya kau yang tahu tentang cedera telingaku, aku tidak ingin terjadi kegaduhan di konser yang terakhir ini. Aku mohon mengertilah."

Sora tidak bisa berkata banyak, dia sangat takut jika Yoora sakit, sebab kenangan akan kehilangan anak masih menghantuinya sampai sekarang. Dia juga tidak tega meninggalkan Yoongi sendirian disaat hanya Sora yang bisa menolongnya, orang yang dibutuhkan oleh Yoongi.

"Aku janji akan segera kembali sebelum tanggal konser." Sora tidak ingin menyerah begitu saja.

"Kau bisa sakit jika terlalu lelah." Yoongi juga ingin pulang melihat Yoora, tapi dia bukan seseorang yang menggabungkan masalah pribadi dengan pekerjaan.

"Aku janji akan baik-baik saja." Mata Sora mulai berkaca, dia sangat khawatir dengan keadaan Yoora.

Yoongi bisa merasakan khawatir berlebih Sora pada anaknya, pernah kehilangan akibat kecerobohan keduanya menjadi hal yang di takutkan jika dalam keadaan seperti ini. Dalam hati Yoongi juga ingin melihat anaknya yang sakit.

"Oppa, please." Sora meraih tangan Yoongi berharap lebih agar bisa bertemu dengan Yoora.

Yoongi menghembuskan nafasnya perlahan. "Baiklah, aku pesankan tiketnya."

"Terima kasih banyak, Oppa."

Dalam hati Sora berdoa semoga Yoongi baik-baik saja.



















Haloha! Apakabar!?

Semoga kalian baik² aja ya🤗
Aku merasa agak garing sama cerita ini, semoga kalian tetap suka ya 🤧
Kayaknya ini gak bakalan sepanjang our fate deh, tapi aku pengen buat yg baca ikutan nangis, bisa gak ya? Terkadang aku gak bisa memuaskan hasrat pembaca.

Udah ah, kebiasaan aku ngetik yg gak penting.

Makasih banyak buat yg masih setia sama cerita gak jelas ini. Sayang kalian banyak² ❤❤❤

Satu lagi!

Purple U 💜💜💜

Min's Love ✔Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt