Wine

535 50 32
                                    

Tegukan penghilang penat ditengah hingar bingar sebuah kelab malam terkenal di kota tersebut menjadi pemanis malam melelahkan baginya. Yoongi, seorang ayah dari satu anak sedang berkutat dengan pikiran menghadapi tingkah anak gadisnya, Yoora.

Gadis yang selalu dipandang kecil baginya sudah beranjak dewasa, pasalnya Yoongi tidak sengaja melihat Yoora berjalan dengan seorang lelaki yang juga berkuliah ditempatnya. Awalnya Yoongi mengira mereka hanya teman biasa, tapi ketika dia melihat sang lelaki memberi kecupan di pipi Yoora tidak mungkin mereka hanya berteman.

Yoongi juga tidak permasalahkan jika Yoora menjalani hubungan dengan seseorang yang dia suka, dia juga tidak ingin melarang asal dalam batas wajar, jika sudah berbohong demi mendapatkan izin darinya mengatakan akan pergi belajar bersama teman yang ternyata berkencan dengan seorang lelaki, tentulah sebuah masalah bagi Yoongi.

Dia tidak suka jika Yoora berbohong.

"Ada apa?" Namjoon menyadarkan lamunannya.

"Huh? Tidak." Kembali meneguk minumannya.

Namjoon memandanginya penuh selidik.

"Minum dengan kadar alkohol setinggi itu tidak akan mungkin kau tenggak jika tidak ada masalah." Pria berlesung pipi itu menebak dengan gaya elegan.

"Apa sejelas itu ya?" Balas Yoongi menyunggingkan senyumnya merasa bodoh sudah menutupi pada orang yang jauh lebih dekat dari keluarganya.

"Merindukan Sora?" Meneguk minumannya sampai habis.

"Aku selalu merindukannya setiap hari." Yoongi kembali tersenyum miris. "Aku hanya tidak bisa melakukan apapun tanpanya, maksudku, aku menjalani hidupku seperti biasa tapi tidak seistimewa saat bersamanya."

"Aku mengerti perasaanmu, Hyung. Melihatmu membesarkan Yoora dengan baik bukankah itu hal istimewa yang kau punya setelah Sora tidak ada?"

"Tidak. Aku sudah gagal."

Namjoon mengernyitkan kedua alisnya bingung dengan maksud Yoongi. "Apa maksudmu?"

"Yoora berbohong padaku." Tangannya mengisyaratkan pada bartender untuk mengisi minumannya lagi. "Dia pergi dengan lelaki memberikan alasan padaku akan pergi belajar."

"Apa dia sering melakukannya?"

"Tidak. Ini pertama kalinya dia berbohong padaku."

"Hyung." Menepuk pundak Yoongi pelan. "Kau hanya perlu menegurnya untuk tidak melakukan itu lagi, jangan besarkan sebuah masalah. Dia sudah besar bukan lagi anak berumur tiga tahun."

"Sebenarnya aku takut dia semakin menjauh. Hanya dia bagian dari Sora, entah kenapa aku takut sekali. Sekarang dia mulai enggan menceritakan apa saja yang dia lakukan diluar sana, aku merasa dia mulai memberi jarak padaku." Yoongi mengungkapkan kekhawatirannya.

"Mungkin--" kalimat Namjoon terpotong akibat keributan disalah satu sudut ruangan.

Banyak yang berteriak melihat dua orang pria saling memukul, bahkan salah satunya membawa senjata tajam. Namjoon segera berdiri berniat membawa Yoongi keluar dari tempat itu agar tidak terlibat masalah, tapi Yoongi tetap berdiri ditempat mendorong tangan Namjoon ketika pria itu ingin menarik tangannya.

Mata Yoongi menyipit, dia sedang memastikan pandangannya pada seorang perempuan berdiri diantara kedua pria yang sedang berkelahi. Dia sangat mengenal perempuan itu, gadis yang pernah dia tolong saat di kantor polisi.

Eunbi.

Yoongi mendekat kearah keributan, semakin dia dekat semakin dia tahu jika Eunbi-lah penyebab perkelahian kedua pria itu. Tidak tahu apa yang terjadi Yoongi menarik tangan Eunbi keluar dari kerumunan tersebut, kedua pria yang berkelahi itu semakin murka karena gadis mereka dibawa begitu saja.

Min's Love ✔Where stories live. Discover now