No Way

803 93 7
                                    

Sora baru saja sampai di halaman rumah sakit tempat Yoora anaknya di rawat. Dia segera masuk menuju salah satu ruangan yang sudah dia cari tahu sebelumnya melalui ibu Yoongi, sehingga dia tidak perlu lagi bertanya pada salah satu karyawan rumah sakit.

Sepanjang jalan menuju kamar Yoora, pikirannya tidak berhenti memikirkan sang suami yang membutuhkan keadaannya selalu, mengingat keadaan Yoora yang mengharuskannya pulang sehingga dia memutuskan siapa yang paling prioritas diantara dua orang yang paling di sayangnya. Sora sedikit kecewa pada diri sendiri yang tidak bisa hadir diantara keduanya.

Pintu itu terbuka ketika Sora mendorong masuk tanpa menimbulkan suara, takut jika Yoora akan terkejut dengan suara berisik yang dia hasilkan. Sora berjalan perlahan menuju Yoora yang sedang terbaring lemah dengan selang yang mempunyai ujung tajam menancap di tangannya, melihat hal itu hati Sora semakin sakit, ingin sekali rasanya dia bisa menukar rasa sakit yang di alami Yoora berpindah kepadanya.

Sang ibu mertua sedang tertidur lelap di sofa yang berada di sudut ruangan, terlihat jelas di wajah yang tak lagi muda menahan rasa lelah. Lagi-lagi Sora mengutuk dirinya sendiri yang tidak berguna sama sekali.

Sora mendekat kearah Yoora dan menyentuh tangan kecil milik anaknya yang terlihat pucat, mengusap kepalanya penuh rasa sayang, seketika dia merindukan Yoora yang suka bermain dengannya ketika Yoongi tidak ada. Sora menghapus rasa sedih yang menyelimuti hatinya saat ini agar tidak berlarut lebih lama, rasa itu hanya membuat dirinya semakin lemah, lebih baik dia membangunkan sang ibu mertua agar wanita itu bisa beristirahat di rumahnya.

"Kau sudah sampai?" 

Sora terkejut dengan suara ibu Yoongi yang menyadari kehadirannya, dia segera mendekat dan duduk di samping ibu.

"Maaf sudah membuat Eomma sulit." Wajahnya tidak bisa menutupi rasa sedih yang dia rasakan.

"Kenapa kau bicara seperti itu? Kau baik-baik saja?" Ibu Yoongi merasa ada yang tidak beres dengan Sora yang terlihat tidak baik saat ini.

"Ah, tidak. Aku baik-baik saja." Kembali dia harus menahan dirinya untuk tidak membuat orang tua di sampingnya ini khawatir. apalagi jika dia menceritakan kondisi anaknya, pasti akan semakin rumit. "Lebih baik Eomma pulang, istirahat di rumah, aku akan meminta Jae Oppa menjemput."

"Aku baru saja sampai disini, aku memanfaatkan waktu selagi Yoora tidur. Ada baiknya kita makan, kau pasti belum makan 'kan?" Tanya ibu Yoongi dan Sora mengangguk pelan.

Ibu Mertua segera menarik tangan Sora untuk segera keluar dari ruangan tersebut menuju kantin rumah sakit yang berada di lantai dasar gedung tersebut, wanita itu memeluk lengan Sora sembari berjalan, mereka terlihat seperti ibu dan anak kandung. 

Mereka berjalan santai sembari menyusuri lorong rumah sakit, mereka akan memesan makanan dan memakannya di ruangan Yoora, takut jika mereka makan di kantin Yoora terbangun dan menangis karena tidak ada orang disana.

Ibu Yoongi terus menerus mengajak Sora berbicara, agar tidak terlalu bersedih. Ibu Yoongi mengerti apa yang dirasakan Sora ketika pertama kali melihatnya saat dia baru saja tiba, dia tidak ingin Sora mengalami masalah mental lagi hanya karena anaknya yang masuk rumah sakit.

Sora memperhatikan beberapa orang yang lewat saat di lorong, dia tidak terlalu peduli pada yang berlalu-lalang sampai langkahnya terhenti ketika melihat seorang wanita tua duduk di kursi roda, di belakangnya seorang dokter perempuan muda mendorong perlahan kursi itu sambil bercanda sesekali dengan wanita tua itu.

Sora hanya berdiam mematung memperhatikan keduanya. Keringat mulai memenuhi dahinya, tubuhnya bergetar hingga tanpa sadar ponsel yang ada di tangannya jatuh ke lantai. Sora tersentak ketika suara ponsel jatuh itu terdengar di telinganya, dia tak lagi melihat kedua orang yang membuat keadaannya buruk seketika. 

Min's Love ✔Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora