The Truth

571 72 20
                                    

Sora terbangun saat merasakan kepalanya di usap lembut oleh sang suami yang setia menemaninya semalaman diatas ranjang rumah sakit. Malam tadi Sora sangat takut tidur sendiri sehingga dia meminta pada Yoongi untuk tidur di ranjang yang muat untuk satu orang saja, kini menjadi dua orang yang saling mencintai. Awalnya Yoongi menolak karena takut Sora tidak leluasa dalam tidurnya atau yang paling menakutkan adalah, ranjang yang patah akibat melebihi beban yang seharusnya. Setelah sedikit merengek, Yoongi menyetujui permintaan Sora.

Sora mengeratkan pelukannya ketika sadar jika Yoongi sudah terbangun dan memberinya kenyamanan lebih, menghirup dalam aroma tubuh prianya sembari mencari posisi nyaman di balik lengan suami. Yoongi menghentikan usapan di kepala Sora saat mengetahui istrinya sudah terbangun, saat ingin bangun dari sana demi menyiapkan sarapan, Sora menahan tubuh Yoongi agar tidak bangkit.

"Disini saja. Sudah lama aku tidak memelukmu saat tidur." Ucap Sora dengan suara serak khas bangun tidur.

"Kau harus sarapan agar cepat membaik."

"Iya, aku tahu. Entah kenapa aku sangat merindukanmu." Sora belum menyerah.

Yoongi tidak ada niat menyahut apa yang sudah dikatakan Sora padanya, dia pun juga merindukan wanitanya, tidak munafik dia juga merindukan aktivitas panas mereka diatas ranjang. Tetapi, mengingat apa yang dikatakan oleh Jonghyun semalam membuat pikirannya kacau tak menentu. Bukan dia tidak percaya pada Sora, dia hanya ragu dengan dirinya sendiri.

Dia tidak tahu, mungkin ini saat yang tepat untuk bertanya.

"Sora-ya."

"Hm?" Balasnya dengan mata terpejam.

"Aku ingin bertanya sesuatu, tapi aku mau kau jawab dengan jujur." Yoongi bersumpah dia takut sekali apa yang ditanyakannya ini akan menjadi buruk kedepannya.

"Sepertinya serius."

Yoongi menarik nafas dalam masih belum yakin dengan apa yang ingin ditanyakan.  "Apa kau tahu jika sekarang ini kau mengandung?"

Hening. Sora tidak tahu harus menjawab apa, semua ini mendadak baginya.

"Aku tidak tahu. Apa Yui yang mengatakan padamu?" Jantungnya berdebar cepat antara takut Yoongi akan marah padanya karena tidak peka jika sedang mengandung atau karena terlalu senang dengan kabar ini, mengingat fakta jika Sora sulit hamil.

Ternyata Tuhan masih percaya padanya.

"Iya. Yui yang mengatakan hal ini padaku, itu sebabnya dia tidak memberimu obat anti depresan." Dalam hati dia ingin segera mengatakan hal utamanya.

"Maaf, aku tidak tahu." Sora meremas kaos Yoongi.

"Sebenarnya bukan itu hal yang ingin kutanyakan padamu."

"Huh?" Sora bingung. "Lalu apa?"

Kali ini jantung Yoongi berdebar cepat, siap tidak siap dia harus menerima kenyataannya.

"Seberapa dekat kau dengan Jonghyun?"

Sora sudah menduga hal ini akan ditanyakan Yoongi secara langsung padanya, hanya saja, Sora tidak menyangka disaat seperti ini. Disaat mereka berdua berbaring di ranjang rumah sakit, disaat kondisinya sedang tidak stabil, dan disaat itu juga Yoongi butuh penjelasan darinya.

"Dia temanku sewaktu sekolah, hanya teman biasa tidak lebih. Dia pernah mengatakan suka padaku tapi aku tidak pernah suka padanya karena sifat memaksa dan ingin menang sendiri. Kami tidak pernah bertemu setelah selesai dengan pertukaran pelajar dulu sampai akhirnya kami bertemu lagi di rumah sakit saat kau akan di operasi." Tangannya sesekali memainkan kaos milik Yoongi.

Min's Love ✔Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin