3.2 ..

4 1 0
                                    

_________

Selama perjalanan Zamora tak langsung pulang, ia mampir di kedai sederhana pinggir jalan untuk menenggak teh hangat yang akan selalu menenangkan pikirannya

Seorang pelayan kedai datang menghampiri nya dengan membawa teh hangat pesanannya, sebisa mungkin Zamora menutup wajahnya saat ia sadar bahwa pelayan itu adalah teman satu kelasnya

"Oh no! Zamora kau kemana saja seminggu ini kenapa menghilang tiada kabar? Sayang sekali,, kau tidak melihat seberapa menyedihkan Flora tanpa dirimu"

Zamora tersenyum kikuk tapi ia berusaha menyimpan kesedihannya "aku tidak kemana-mana leora, aku hanya,,, ya bisa di bilang refreshing"

"What? Tapi kenapa Gara tidak ikut? Saat aku menanyakan keberadaan mu dia malah diam saja"

"Emm, begini leora" Zamora menarik nafas lewat hidung seolah dia akan berdongeng guna membuat leora yang cerewet percaya padanya

"Refresh itu kebutuhan ku,, setiap bulannya aku harus refreshing satu Minggu sekali agar tubuhku sehat" alasan tak masuk akal

"Aku tahu aku tahu, tapi alasanmu itu sungguh membingungkan"

"Srufff" Zamora menenggak teh hangatnya, ia mulai merasa jengah meladeni leora yang memiliki tingkat kepo paling tinggi

"Diamlah, biarkan aku tenang sejenak"

Leora mendelik "ck, seakan selama ini tidak pernah tenang saja" ucapnya sebelum meninggalkan Zamora karena dipanggil pimpinan kedai.

Memang

Tiba-tiba pikirannya menerawang peristiwa saat di roftop sekolah dimana kejadian saat ia bertengkar hebat dengan Dewa dan itu kembali membuat gores luka dihatinya..

Ia bertanya-tanya mengapa dirinya harus merasakan sakit luar biasa seperti ini saat dewa menatap nya dengan tatapan benci, sebegitu pentingkah privasi keluarganya sehingga ia harus menerima perilaku tempramen Dewa?

Zamora mencoba tersenyum agar bayangan itu pergi dari pikirannya,namun sadis semakin ia mencoba untuk tersenyum semakin besar pula sakit yang terasa di hatinya

Bahkan untuk sekedar berucap maaf pun, pria itu tidak pernah menghubunginya, ia menunduk tiba-tiba saja air mata Zamora jatuh hatinya benar-benar terasa nyeri, bukan,, bukan karena bayang-bayang perilaku dewa kepadanya

Tapi karena ia merasa hidup di dunian ini seorang diri, tidak ada yang menemaninya saat ia serapuh ini, berusaha memendam sendiri rasa sakit selama ini ternyata itu jauh lebih menyakitkan,,

Gara pun sudah mulai menjauhi nya, tanpa tau motif dibaliknya, apa memang takdir selucu ini untuknya, ia yang selalu tertawa di depan banyak orang ternyata menyimpan penderitaan yang luar biasa..

Maaf baru up🙏, jaga kesehatan ya gais dimasa pandemi ini,, salam dari #dijeeeee

LBD disease (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang