0.3

70 30 0
                                    

"Pandai membina, dan menuntun bawahan hingga membangun perusahaan pribadi? Tapi sayang, gagal membina dan menuntun anaknya sendiri hingga membangun keharmonisan keluarga sendiri hancur"

*-*-*-*

Zamora berjalan menggiring sepedanya menuju komplek perumahan tempat iya tinggal, setelah tertidur di taman belakang sekolah, iya dipastikan bolos karena tidak masuk jam pelajaran terakhir, dan jangan ditanya kemana lelaki yang bermata emerald itu, sama sekali tidak mempunyai hati sampai meninggalkan dirinya di taman sendirian

Ia memasuki pekarangan rumahnya yang luas nan mewah itu, dan langsung disambut oleh tantan anjing peliharaannya, oh bukan, bahkan iya bukan sekedar peliharaan, namun seperti teman hidupnya sendiri, kesayangan dan kebanggaan Zamora terhadap anjingnya sangatlah besar, dielusnya bulu-bulu lebat berwarna cokelat itu, bahkan dengan gemasnya ia mencium bau wangi tantannya

"ternyata kau masih tetap wangi walau belum mandi" Zamora bergumam seraya memasuki rumahnya

ia berjalan lunglai menyeret kakinya untuk menuju kamarnya berada, kembali seperti dulu rumah yang sepi seperti tidak berpenghuni, Gardenia yang kembali di sibuk kan dengan pekerjaannya diluar negeri, rumah sebesar ini dan hanya ia sendirian di rumah,, membuatnya bergidik ngeri membayangkannya, tapi rutinitas ini sudah biasa ia lakukan, hingga akhirnya ia pun terbiasa sampai saat ini

Setelah membersihkan diri, Zamora duduk diatas balkon, mengamati kota indah negeri ini, sambil fokus menghadap layar ponselnya, sambil menyeruput juice avokado miliknya, setelah sesaat fokusnya terbuyarkan karena terdengar suara dentuman yang begitu kuat, ia melirik ke bawah tepat sekali kecelakaan itu terjadi di depan rumahnya

Dengan kepanikan menjalar ke seluruh tubuhnya Zamora bergegas mendekati kerumunan, ia menyelinap masuk di antara kerumunan orang-orang yang melihat kejadian, saat posisi sudah menghadap korban, ia tak berkutik matanya seakan siap melompat ,mulutnya seakan siap akan tumpah ruah, bahkan kakinya pun sudah tak mampu menahan berat tubuhnya dan.. lelaki itu yang menyebabkan tantannya seperti ini!

****

Zamora duduk di kursi rumah sakit, melihat Tantan yang berlumuran darah mengingatkannya kembali ke memori pahit itu lagi, apakah Tantan akan pergi lagi dari kehidupannya, oh Tuhan kenapa hidup ini begitu rumit, satu persatu yang berharga di hidupnya akan pergi lagi,,

Dokter keluar dengan raut keluh kesahnya ia menghampiri Zamora yang sedang duduk di kursi dengan keterpurukannya, 

"maaf kau pemilik anjing itu?" 

Zamora mendonggak menatap dokter di hadapannya "i-iya saya pemilik anjing itu, ba-gaimana kondisinya? Dia baik-baik saja kan, aku tau ini berlebihan tapi tolong selamatkan dia dok, dia satu-satunya yang kupunya saat ini, dia yang selalu menem--"

"Maaf.."
lirihnya memotong ucapan Zamora

"Dia kehilangan banyak darah, benturan cukup keras yang terkena pada kepalanya membuat anjing kecil itu tidak dapat bertahan lebih lama lagi, dia bukan anjing biasa yang mudah temukan di jalanan dengan mengorek Tong sampah demi mencari suapan, dia hanya anjing lemah yang tak mampu melihat majikannya menangis tak berdaya seperti ini,, kami tidak bisa menyelamatkan hidupnya, ikhlaskan biarkan dia menemukan teman-teman barunya di alam sana" sambung dokter menatap iba Zamora

Tes ......

Bulir itu jatuh tanpa dikomando, seakan ikut bersedih karena kepergian terjadi kedua kali dikehidupnya, siapa lagi yang akan menemaninya di rumah yang sepi lengang itu, siapa lagi yang akan menantikan dirinya pulang sekolah, siapa yang bisa membuatnya tertawa akan tingkah gemas itu, siapa... Siapa lagi!

LBD disease (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang