1.1

49 19 2
                                    

Kebahagiaan yang dinantikan

#.#.#.#..

Sesuai yang dibicarakan dokter bahwa Zamora sudah diizinkan untuk pulang, maka hari ini pula ia dengan senang hati untuk bergegas pulang, terlebih gara yang ingin membawa dirinya untuk pulang kerumah milik pria itu

Mendengar akan kerinduan Zamora terhadap papanya membuat gara terkesiap untuk membawa Zamora menemui sang empu

"jadi?" Tanya gara disela menyetirnya

Zamora menoleh sekilas mendengar pertanyaan gara, lalu dengan malas ia menjawab pertanyaan tersebut "dad sudah pergi" ucapnya menunduk

Gara menyerngit bingung pergi? Pergi kemana? "Maksudmu?"

"Saat kami berlibur ke
pantai--"

Zamora mulai menceritakan seluruh kejadian dimasa lalu dan yang menimpanya akhir-akhir ini, termasuk kejadian dewa yang menambrak tantan-nya, kejadian kecelakaannya bersama dewa kemarin dimana ia yang melupakan letak rumahnya dan satu yang tidak bisa ia ceritakan yaitu tentang penyakitnya

"Jadi selama mom bekerja kau tinggal sendirian?" Ucap gara dengan ucapan penekanan, dan dijawab anggukan dari Zamora

"Tiada teman tiada siapapun?"
Ucap gara masih ragu

"Hey ayolah aku baru pindahan Gar, mana mungkin secepat itu aku memiliki teman" ucap Zamora santai seraya menyalakan AC mobil

"Kalau begitu sementara kau tinggal bersamaku" putusnya

Zamora menoleh matanya melebar mendengar penuturan saudaranya "tapi bagaimana dengan mom nantinya?"

"Itu soal mudah"

Bola-bola lampu seakan hadir berputar di atas kepalanya ia menemukan ide dengan matanya yang berbinar lalu berkata

"Mengapa tidak terpikirkan olehku untuk mengajak mom tinggal bersama papa benar kan, pasti papa senang bisa bertemu kembali dengan mom" ucapnya girang

Gara terpejam sesaat, menghembuskan nafas lelahnya mencoba menetralisir deru nafasnya, menatap polosnya zamora teringat akan masa kecilnya yang di pisahkan karena Gerald, dan itu membuat Gara membenci Gerald,  gara tetap fokus menyetir seakan ucapan yang dilontarkan oleh zamora hanya angin yang berlalu.

Zamora menyadari perubahan ekspresi gara, ia ingin bertanya akan perubahan seperkian detik itu namun itu pupus saat gara berseru

"kita sampai"

Zamora menginjakkan kakinya di gerbang luas rumah gara, pria itu berjalan santai mendahuluinya sebelum sesaat di sambut oleh para pelayan dan petugas yang bekerja di rumah bak istana putra pengusaha tersebut, Zamora tercengang sesaat menatap sekeliling megahnya kawasan rumah ini, ia tidak pernah tau jika gara tinggal di rumah berpenghuni luas seperti ini

melihat dari santunnya mereka membungkuk pertanda memberi hormat kepada sang tuan sudah pasti bahwa gara adalah orang yang terhormat, mengapa gara tidak pernah menceritakan seluk beluk ia dan ayahnya tidak dapat diketahui oleh zamora bahkan gara pun tidak pernah menunjukkan kemewahan nya di depan umum

"Bukan waktunya untuk melamun Zamora"

entah mengapa gara yang dihadapannya saat ini begitu dingin, sikapnya yang perhatian sekarang tergantikan dengan sikap dingin dengan tatapan tak dapat diartikan

Zamora menggigit bibir bawahnya ia benar2 gugup akan perubahan gara, gara yang ia kenal bukanlah yang seperti ini

"K-kita dimana Gar?"

LBD disease (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang