2.9

8 3 2
                                    

_______
°
°
°
🌈🌈

Bagaimana jadinya ketika orang yang sangat kita dambakan sedang kacau disamping kita, iris hijaunya seakan tertutupi dengan matanya yang mulai memerah, luka tusukan terpatri jelas di telapak tangan kanannya

Gelas yang berada digenggaman nya telah ia remukkan seperti meremukkan sebuah kertas usang, sebegitu menderitakah Gara atas kebohongan ini, ya,,, siapa yang tidak membenci kebohongan?

Siapa yang bisa menerima selama tujuh belas tahun ini dihadiahi dengan kebohongan, Flora,,, gadis itu kini senantiasa mengobati bekas luka di tangan lelaki itu, seakan sudah biasa tanpa ringisan Gara tetap termenung di tempatnya

"Aku tidak tau masalahmu, tapi aku sarankan lebih baik pulanglah, mereka akan mengkhawatirkan mu"

Gara tersenyum hambar atas pertanyaan flora "Khawatir? Mereka lebih mengkhawatirkan kesehatan Zamora"

"Kau cemburu?"

Gara menggelang "Aku kecewa, aku kecewa pada diriku sendiri"

Flora tersenyum hangat, ia menggenggam lembut tangan gara "manusia berhak malu ia juga berhak kecewa pada diri sendiri, namun kata kecewa akan luruh saat kau mampu mengatasinya, jalani hidupmu seperti aliran air Gar,, the word shame is meaningless, You understand?"

"Aku tidak bisa memahami kata-katamu"

Flora mendengus ia mencium bau alkohol semakin menyeruak dari hembusan nafas gara "kau terlalu banyak minum, apa untungnya meminum alkohol––"

"Menghilangkan stres, kau mana tau penderitaan lelaki sejati sepertiku"

Flora tak ingin mengindahkan ucapan gara lagi, baginya berbicara dengan orang yang dipengaruhi alkohol hanya terdengar seperti bualan

-------

Erangan pelan keluar dari mulutnya dengan mata yang masih tertutup ia memegangi kepalanya yang terasa sedikit berdenyut, ia mengingat kembali kejadian semalam dimana dirinya tanpa sengaja bertemu flora di jalan

Dan tubuhnya yang berjalan sempoyongan akibat terlalu banyak minum, dan sekarang ia sudah kembali di kamarnya, ya.. kediaman Mr,Verlic Ricardo

"Gar,, kau tidak ke sekolah?"

Zamora telah rapi dengan seragam sekolahnya seperti biasa ia akan menemui saudaranya itu untuk berangkat bersama

Namun ekspresi Gara yang sekarang seperti nya tidak bersahabat

"Bisakah kau tidak mengagetkanku?"

Gadis itu kini menghampiri Gara yang masih terduduk di kasurnya "apa yang terjadi padamu"

"Percuma menjelaskan kepadamu, kau tidak akan mengerti apapun"

Pria itu kini memasuki kamar mandi dengan dentuman suara pintu yang cukup keras, Zamora menatap pintu itu tak percaya, ia yakin perubahan sikap gara setelah ia menunjukkan sebuah foto usang kepadanya

"Gara, C'mon, kau seperti menganggap ku orang asing jika bertingkah seperti ini"

"Ya,, kau memang orang asing, dan kau tidak salah akulah yang telah menghancurkan kebahagiaan kalian, bahkan aku malu mengakui diriku sendiri"

LBD disease (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang