2.4

31 16 6
                                    

🌈🌙

^


____

Zamora terpaku ditempatnya saat ekor matanya melirik dewa yang kini sedang menatapnya gadis itu merasakan aura berbeda dari pria dihadapannya, hati kecilnya mengatakan ada sebuah keterkaitan antara ia dan pria itu

"Apa yang membuatmu menjadi kikuk seperti itu" ucap dewa tanpa ekspresi

Zamora menyerah jika harus menerka-nerka apa yang dipikirkan pria itu buktinya ia mendengus kesal  "siapa sebenarnya dirimu?"

"Aku?" Dewa menunjuk dirinya sendiri

"Oh perkenalkan aku Dewa, Dewa Cakrawala"

"Cakrawala?" Beo nya

Dewa mengangguk "kenapa? Kau mengenalku, bukankah kau hilang ingatan, owh aku paham jangan katakan bahwa kau sedang berpura-pura benar kan!"

Zamora mencabik
"Damn it, do you think I'm the drama queen?"

"Lalu?"

Zamora turun dari brankarnya kemudian menghampiri pria itu, ia memicingkan matanya "aku mencurigaimu, aku yakin kau mengetahui detailnya kan?"

Melihat dewa tetap bungkam Zamora bertambah yakin asumsinya tidak salah "kau tahu, aku mengenali matamu itu" Zamora tersenyum ironis

Dewa masih bungkam bukan tidak dapat menjawab namun ia masih mencerna apa yang di ucapkan gadis dihadapannya

"Mengapa kau hadir di mimpiku dan memanggilmu cakrawala?"

DEG

Panggilan cakrawala hanya milik ibunya, tidak ada yang memanggilnya cakrawala selain ibu dan teman dekatnya

Dewa tersenyum sarkastik kemudian sedikit memiringkan kepalanya
"Apa karena itu kau selalu menatapku?"

Zamora memutar bola matanya
"Bukan itu pertanyaannya"

"Lalu?"

"Kenapa aku bisa tenggelam saat itu?"

Dewa melebarkan matanya
"I don't know"

"Bohong!" Zamora berteriak tepat di wajah pria itu

"Kau yang menyelamatkanku kan? Ayo katakan, katakan kau sang penyelamat itu, katakan Cakrawala katakan" kali ini Zamora tidak ingin terkecoh lagi dengan image yang dimiliki pria itu, ia terus mendesak agar dewa menjawabnya

Dewa mengeryit melihat tingkah Zamora kini mengguncang tubuhnya, alibinya terlalu lemah jika harus membohongi gadis itu lagi

Dia gila setelah kehilangan ingatan 'batin dewa bersuara

"baiklah!"

Zamora berhenti dari aksinya saat pria itu akhirnya membuka mulut "aku akan memberitahumu, tapi tidak disini"

Zamora tersenyum penuh arti "okay, kau boleh memberitahuku besok, aku akan mengunjungi kelasmu"

Zamora melenggang pergi meninggalkan ruangan bernuansa putih itu, sesekali ia juga tersenyum sambil tertawa seperti orang gila yang mendapatkan bonekanya yang hilang

Dewa menepuk jidatnya ia tak habis pikir harus berurusan dengan gadis gila itu, dimana gengsinya selama ini, dimana sikap dinginnya, dimana sikap acuhnya, ia juga tidak bisa marah saat gadis itu memanggilnya cakrawala, mengapa semua itu lenyap saat harus di hadapkan dengan gadis gila itu

LBD disease (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang