Ada yang mau, Tata buatin squel ALVAORA (Alvarez_Aurora)..?
Btw, makasih banyak buat yang selalu nge voment cerita Tata, betah teros ya DERSSAY...
Lop u all.. 💞
___________________________________________
"ARAAA..!! " Teriak Alean dan Arez secara bersamaan.
Berkali-kali Aurora hanya mengerjap kan mata nya, polos. Gadis kecil itu, segera mendekat kearah kedua orang tua nya, namun sebelum itu terjadi Arez lebih dulu menarik pergelengan tangan Ara, segera keluar dari kamar om dan aunty nya.
Sejenak anak kecil itu, menghela nafas nya lega. Untung lah, Aurora lebih dulu dilarikankan nya dari dalam sana.
Sekarang Arez dan Ara sedang duduk diatas tangga, karena belum sempat turun menuju ruangan keluarga. Nafas bocah kecil itu masih tersengal-sengal. Ayo lah, Arez butuh oksigen.
"Arez ngapain bawa Ara kesini? Ara masih mau liat papa dan buna, Arez. O iya Rez, papa sama buna tadi itu, lagi ngapain? Kok mereka____"
"Om sama aunty lagi main, Ara. Jangan ganggu mereka." Potong Alvarez cepat.
Ara mengerutkan kening nya heran, mendengar jawaban dari Alvarez. Ia benar-benar tidak mengerti saat ini, jauh berbeda dengan Alvarez yang terlihat sangat paham dengan apa yang diucapkan nya tadi.
"Udah ya La. Jangan tanya mulu, Alez juga bingung mau jawab apa, ntal. Ala juga ndak bakal ngelti." Sarkas Alvarez yang langsung membuat Ara mengangguk setuju, toh memang benar perkataan yang dilontarkan Alvarez barusan.
Bocah laki-laki kecil itu, masih berusaha mengatur nafas nya. Sambil ber selonjoran diatas anak tangga, Alvarez mengeluarkan sebuah benda pipih dari saku celana nya, Ara saja tidak mengerti apa yang dilakukan oleh Alvarez sekarang.
"La, hadap sini deh."
Cekret...
Alvarez langsung tersenyum sumringah melihat hasil potretan nya, ia melakukan nya berulang-ulang kali hingga galery ponselnya penuh dengan foto mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEAN ACHA [Completed]
Romance"Acha bakal tetap menerima perjodohan ini." Sela perempuan itu, memotong ucapan Alean. "Lo baru kemaren empat belas tahunnya, bego!" Ujar Alean menggeram kesal. Laki-laki itu menatap manik bocah remaja itu lekat, sesekali ia menarik nafasnya gusar...