47 HAPPY GRADUATION

6.2K 489 75
                                    

Hai DERSSAY, udah bosen ya sama cerita Tata? Akhir-akhir ini, sulit bat nyampek target comment nya. Iya, Tata tau kok cerita nya nggak sebagus yang lain, heheee...

Makasih yang udah mo bertahan sampai sejauh ini, kalian kesayangan Tata...

Lop u all.. 💞

_________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_________________________________________

   Genta mendadak panik, begitu mendengar kabar kehilangan Aurora dari rumah nya. Berkali-kali ia mencoba melacak keberadaan gadis kecil itu atas bantuan papa mertua nya, namun sampai saat ini hasil nya masih sia-sia.

Sudah terhitung 10 jam 30 menit 24 detik, dari waktu kehilangan nya. Namun Genta sama sekali belum berniat untuk mengabari Alean dan Acha. Ditengah malam begini, Genta dan kedua sahabat nya masih berada didalam ruang tamu kediaman nya. Tak ada yang dapat dilakukan nya, selain harus keluar mencari Aurora.

Alvarez? Bocah laki-laki itu tak henti-henti menangis dipangkuan asisten rumah tangga nya. Menurut nya, hilang nya Ara adalah sebuah kesalahan diri nya sendiri, andai saat itu ia menemani Aurora untuk membuka kan pintu tamu asing itu, pasti kejadian seperti ini tidak akan pernah terjadi.

Namun apa daya, semua nya hanya sebatas andai yang sampai kapan pun tak akan pernah bertemu dengan kenyataan.

"Papa mau kemana? Alez ikut ya nyali Ala, plisss..." Rajuk Alvarez sambil menarik-narik ujung baju Genta.

Laki-laki dewasa itu, menghela nafas nya gusar. Bagaimana bisa ia mencari Aurora, jika otak nya saja sekarang tidak bisa bekerja dengan jernih. Alvarez berhasil mengacau kan fikiran nya.

"Arez dirumah aja ya, sayang. Jagaian mama sama Faury. " Genta sudah berlutut di depan putra nya, berusaha mensejajar kan tinggi badan nya dengan Alvarez.

Dengan cepat, bocah kecil itu langsung menggeleng kan kepala.

Genta segera memberikan intruksi berupa isyarat pada wanita paruh baya itu. Dengan cekatan, Wanita itu langsung mengangkat tubuh Alvarez.

Namun, Arez terus saja berontak begitu asisten rumah tangga itu menggendong nya ke dalam kamar.

"POKOK NYA AREZ MAU IKUT NYARI ARA, PAPAAA..! " Sarkas Alvarez seperti biasa, ia akan lurus mengeja huruf Er jika sedang naik pitam.

"AREZ NGGAK MAU DIAM GINI AJA, DIRUMAH PA... "

"KALAU ARA KENAPA-KENAPA, GIMANA..?"

"AREZ NGGAK BAKAL BISA MAAFIN DIRI AREZ SENDIRI..."

Lengkap sudah ucapan Alvarez, seperti orang dewasa. Namun hanya diabaikan oleh papa nya.

ALEAN ACHA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang