Extra part.

17.9K 643 110
                                    

Hai hai, ada yang kangen nggak nih sama ALEAN_ACHA..? Gimana seru nggak epilog nya..?

Mon maap ya sebelum nya, Tata lama up. Salah kan aja BPAK kuliah nya nggak selesai-selesai, heheee...

Lop u all.. 💞

___________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___________________________________________

    "Jangan lari-lari sayang, ntar jatoh lho..." Ujar Shaletta pada anak nya. Bocah kecil yang baru beranjak enam tahun itu hanya cengengesan tak jelas, sambil menunjukkan lesung pipi disebalah kiri nya.

"Grandpa Grandma? Akhirnya kalian datang juga." Dengan kecepatan yang seukuran dengan anak seusia nya, bocah itu langsung menghambur kepelukan Arnand dan Sya.

Sepasang pasutri paruh baya itu, hanya tersenyum ramah sambil menghadiahi kecupan-kecupan singkat dipipi gembul cucu nya secara bergantian.

"Happy birthday kesayangan Grandma..." Anak kecil itu tersenyum hangat, sambil menerima dua buah kado yang beukuran sangat besar dari nenek dan kakek nya.

Acha menggelengkan kepala nya singkat, memang kedua orang tua suami nya itu sangat memanjakan anak nya.

"Ayo bilang mo minta kado apa lagi..?" Kekeh Arnand sambil mengusap kepala cucu nya dengan pelan.

Alean hanya cengingiran tak jelas, lalu tersenyum manis kearah mama nya. Ia menatap lamat-lamat wajah cantik wanita hebat yang telah berhasil melahirkan nya ke dunia.

Laki-laki itu langsung mencium kedua pipi Acha secara bergantian dan memeluk wanita itu dengan erat nya.

"Ale, nggak minta kado apa-apa. Ale hanya mau nagih janji mama, yang bakal nemuin Ale sama papa..." Ujar Alean kecil dengan wajah polos tanpa dosa nya.

Deg!

Acha tersenyum getir melihat kearah anak laki-laki semata wayang nya, jujur saja ia sangat bingung sekarang apa yang harus di jawab nya pada anak kecil itu.

Sudah enam tahun, duka 10 Agustus berlalu. Dan selama itu pula lah, Acha berjuang mati-matian buat bertahan hidup bersama anak nya. Membesarkan Ale sendiri, bukan lah perkara yang mudah. Terlebih banyak pertanyaan-pertanyaan polos yang terlontar dari bibir mungil Ale setiap hari nya.

Jika dibilang Acha sudah ikhlas, maka jawaban nya salah. Selama bertahun-tahun Acha menangis setiap malam nya, sambil memeluk foto sang suami. Namun apa daya, jangan kan bertemu secara langsung, bertemu lewat alam mimpi saja sama sekali tidak pernah, selain dihari pertama kematian Alean.

ALEAN ACHA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang