Epilog

12.4K 585 256
                                    

Hayo, berharap apa disini?
Ngaku aja deh mending, hehee...

Jangan kan kalian, Tata juga bingung kenapa cerita nya berakhir tragis gini. Tata terkesan kejam bat ya..?

Okey lah, makasih buat yang selalu ngevomen cerita Tata..

Lop u all.. 💞

_________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_________________________________________


    "Cha, bangun woiii. Kamu kenapa sih, sayang..?"

Berkali-kali, laki-laki itu menggoyang kan bahu Acha berharap gadis itu akan segera membuka mata. Tapi kenyataan nya, Acha terlalu dalam menyelami alam mimpi. Terbukti dengan, sekujur tubuh nya yang sudah dibanjiri keringat dan bibir mungil nya juga sudah meracau tidak jelas.

Laki-laki itu menghela nafas nya, berat. Akhir-akhir ini, dia semakin hafal dengan kebiasaan buruk gadis itu, Acha sering mengalami mimpi buruk yang akan membuat nya menangis-nangis tak jelas setelah bangun nanti nya.

"Sayang, bangun dulu yuk. Acha belom makan lho, minum obat nya juga belum..."

"Egh, NGGAK! ACHA NGGAK MAU, KEHILANGAN MEREKA LAGI. POKOK NYA ACHA NGGAK MAU KAK ALEAN. Ayolah Ara, dengarin Buna nak." Racau nya tidak jelas.

"Cha, bangun Cha! "

"KAK ALEAN! HIKS, ARAAA JANGAN PERGI..!!! " histeris Acha refleks langsung membuka mata. Dada gadis itu naik turun, nafas nya masih ngos-ngosan.

Perlahan Acha mengusap keringat yang mengalir di pelipis nya. Pandangan gadis itu langsung mengedar keseluruh penjuru kamar, tatapan nya langsung terkunci tepat didekat dinding yang terpajang sebuah foto keluarga kecil. Ada Alean, Ara dan tentu nya diri nya.

"Kenapa, hm..? " Tanya laki-laki itu sambil mengusap surai panjang milik Acha dengan lembut.

Acha mengusap sisa-sisa air mata nya, ia menatap nanar laki-laki yang berada didepan nya, tanpa babibu langsung saja Acha menghambur kepelukan laki-laki itu.

"Mimpi buruk lagi? Baca doa dulu Cha, sebelum tidur. "

"Acha mimpi, kak Alean kembali terus pamit lagi bawa Ara. Hiks, mereka berdua apa kabar ya disana? Ara rindu mereka pa, hiks..." Adu Acha pada Saga, laki-laki paruh baya itu tersenyum getir kearah putri nya. Ia mengusap air mata yang jatuh dari pipi anak nya.

"Ikhlas kan Cha, biarkan Alean dan Ara tenang dialam sana. Fokus, jagain Ale kecil. Dia butuh sosok mama yang tegar... "

Acha tertegun sejenak mendengar penuturan papa nya. Ale? Iya, dia anak Alean dan Acha yang nama nya disingkat jadi Ale.

ALEAN ACHA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang