6. Hukuman

15.7K 2.2K 103
                                    

S i l e n t  B o y f r i e n d

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

S i l e n t  B o y f r i e n d

Lalisa WirasmaAaraksha Joan

[6. Hukuman]


"Tangan kosong kalau berani!"

Kedua guru kembar itu terbelalak dengan nyali besar Bima. Pegangan pada rotan pun mengerat kala Bima mulai menaiki pohon, jalan lain untuk membolos jika tidak ada tangga.

Terakhir kali Bima melihat tangga, saat di bakar di lapangan oleh rotan bersaudara. Kasihan sekali temannya itu, setelah api padam Bima mengajak Alisa untuk meletakkan beberapa tangkai bunga sebagai penghormatan terakhir, bela sungkawa atas kematian teman seperjuangan bolos mereka.

"Kalau kamu berhasil bolos. Bapak kasih satu juta." Pak Mail menantang di bawah tembok, dengan uang seratus ribuan yang dibentuk kipas.

Mata Bima berbinar. "Siap boskyu!" ujarnya seraya hormat.

Bima melompat setelah melihat seringai aneh dari Pak Mail. Ia tidak peduli sih, yang penting uang satu juta segera di dapatkan.

Saat kakinya sudah mendarat di aspal, Bima menyeringai sombong. "Gampang banget ginian doang dapat satu juta. Besok-besok ajak guru lain ah, biar duitnya makin banyak," ujar Bima percaya diri.

Bima merapikan kerah seragam. Bersiap menuju warnet sebrang sekolah untuk mabar dengan gebetan. Duh, Bima jadi tidak sabar. Langkah pertama dan kedua berjalan baik, sampai di langkah ketiga Bima terhenti.

Tersentak kaget melihat kloningan ketiga Pak Bambang, berdiri di depan. Tak lupa, rotannya juga. Bima menelan ludah susah payah.

Ini Pak Bambang pake kagebunshin apa gimana? batin Bima bertanya-tanya.

"Gimana, lancar gak bolosnya? Jadi gak nich satu juta?" Pak Mail menyahut, nangkring di atas pohon sambil mengipas-ngipasi tubuh dengan uang. Persis kunti gabut yang tengah mencari mangsa.

"Katanya raja bolos, apanya yang bolos?" Pak Bambang menyahut tengil. Duduk di atas tembok, menggoyangkan kakinya, persis kuntilanak, bagian dua.

"Curang nih, masa tiga lawan satu. Mana perutnya pada gede kayak yang makan duit rakyat," cibir Bima.

Niatnya, ia ingin bolos karena Alisa di ajak bolos oleh Joan. Ia gabut sendirian, tidak terlalu dekat teman lainnya. Maksudnya tidak se-bestfirend- ia dan Alisa yang mau diajak mabal. Ia punya teman satu geng, itupun sudah pada kuliah. Iya, ceritanya Bima maknae gemes unyu-unyu kurang akhlak yang sering nistain hyungnya.

Silent Boyfriend [SELESAI]Where stories live. Discover now